Gerhana Bulan Terlama, Malam Ini Planetarium Kerahkan 10 Teropong
A
A
A
JAKARTA - Planetarium dan Observatorium Jakarta, UP PKJ Taman Ismail Marzuki (TIM) menyatakan kesiapannya menggelar obvervasi bersama Gerhana Bulan, Sabtu dini hari nanti (28/7/2019). Mereka telah menyiapkan 10 teropong guna keperluan observasi.
Seperti dilansir dari laman BMKG, Gerhana Bulan kali ini terbilang istimewa karena diprediksi menjadi yang terlama di abad ini. Sekadar catatan, masih terkait Gerhana Bulan, sebelumnya pada Januari lalu rakyat Indonesia disuguhkan fenomena alam Supermoon.
"Kami sudah siapkan sepuluh (10) teropong guna mengobservasi Gerhana Bulan yang durasi totalnya cukup panjang, yakni 1 jam 42 menit 57 detik," ungkap Eko Wahyu Wibowo, Kasatlak Teknik Pertunjukkan dan Publikasi, Planetarium dan Observatorium Jakarta, UP PKJ Taman Ismail Marzuki (TIM) kepada SINDOnews, Kamis (26/7/2018).
Dikatakannya, untuk pengunjung umum, Planetarium dan Observatorium Jakarta, UP PKJ Taman Ismail Marzuki telah menyediakan 6 unit teropong. Sedangkan keperluan pemotretan disediakan 2 unit, relay 1 unit, dan 1 teropong lagi untuk keperluan undangan khusus.
Kegiatan yang terbuka bagi masyarakat umum ini dimulai hari ini pukul 23.00 WIB dengan registrasi. "Untuk pendaftaran online dibatasi hanya 500 orang, tapi di lokasi observasi tidak dibatasi. Kami lihat perkembangan di lapangan, jika diperlukan kami tambah teropongnya," katanya.
Setelah itu, lanjut Eko, diikuti pengamatan Gerhana Bulan fase penumbral (bayangan samar proses awal Gerhana Bulan) pertama pukul 00.14 WIB. "Dan diperkirakan kegiatan observasi selesai pukul 06.00 WIB," tuturnya
Lebih lanjut dikatakan, pertunjukan fenomena alam itu dimulai pukul 00.14.49 WIB. Lalu mulai masuk bayangan inti pukul 01.24.47 WIB. "Mulai gerhana total pukul 02.30.15 WIB, puncak gerhana pukul 03.21.43 WIB, akhir gerhana total pukul 04.13.12 WIB dan akhir bayangan inti pukul 05.19.00 WIB. Sedangkan akhir dari proses gerhana adalah pukul 06.28.27 WIB," papar Eko.
Meskipun digelar dinihari, dia mengungkapkan, pihaknya berusaha keras memberikan kenyamanan dan rasa aman kepada para pengunjung. "Untuk akses parkir kita 24 jam dijaga UP Perpakiran. Sedangkan untuk keamanan ada sekitar 70 satpam kami yang berjaga. Untuk malam nanti semua petugas keamana dikerahkan," tandasnya.
Ditanya perbedaannya dengan Supermoon, Eko menjelaskan, Gerhana Bulan kali ini tampilannya tidak sebesar fenomena sebelumnya. "Sebab saat itu Bulan pada posisi sangat dekat dengan Bumi. Sekarang lebih kecil dari sebelumnya karena posisi Bulan lebih jauh, tapi durasinya lebih lama," ungkapnya.
Seperti dilansir dari laman BMKG, Gerhana Bulan kali ini terbilang istimewa karena diprediksi menjadi yang terlama di abad ini. Sekadar catatan, masih terkait Gerhana Bulan, sebelumnya pada Januari lalu rakyat Indonesia disuguhkan fenomena alam Supermoon.
"Kami sudah siapkan sepuluh (10) teropong guna mengobservasi Gerhana Bulan yang durasi totalnya cukup panjang, yakni 1 jam 42 menit 57 detik," ungkap Eko Wahyu Wibowo, Kasatlak Teknik Pertunjukkan dan Publikasi, Planetarium dan Observatorium Jakarta, UP PKJ Taman Ismail Marzuki (TIM) kepada SINDOnews, Kamis (26/7/2018).
Dikatakannya, untuk pengunjung umum, Planetarium dan Observatorium Jakarta, UP PKJ Taman Ismail Marzuki telah menyediakan 6 unit teropong. Sedangkan keperluan pemotretan disediakan 2 unit, relay 1 unit, dan 1 teropong lagi untuk keperluan undangan khusus.
Kegiatan yang terbuka bagi masyarakat umum ini dimulai hari ini pukul 23.00 WIB dengan registrasi. "Untuk pendaftaran online dibatasi hanya 500 orang, tapi di lokasi observasi tidak dibatasi. Kami lihat perkembangan di lapangan, jika diperlukan kami tambah teropongnya," katanya.
Setelah itu, lanjut Eko, diikuti pengamatan Gerhana Bulan fase penumbral (bayangan samar proses awal Gerhana Bulan) pertama pukul 00.14 WIB. "Dan diperkirakan kegiatan observasi selesai pukul 06.00 WIB," tuturnya
Lebih lanjut dikatakan, pertunjukan fenomena alam itu dimulai pukul 00.14.49 WIB. Lalu mulai masuk bayangan inti pukul 01.24.47 WIB. "Mulai gerhana total pukul 02.30.15 WIB, puncak gerhana pukul 03.21.43 WIB, akhir gerhana total pukul 04.13.12 WIB dan akhir bayangan inti pukul 05.19.00 WIB. Sedangkan akhir dari proses gerhana adalah pukul 06.28.27 WIB," papar Eko.
Meskipun digelar dinihari, dia mengungkapkan, pihaknya berusaha keras memberikan kenyamanan dan rasa aman kepada para pengunjung. "Untuk akses parkir kita 24 jam dijaga UP Perpakiran. Sedangkan untuk keamanan ada sekitar 70 satpam kami yang berjaga. Untuk malam nanti semua petugas keamana dikerahkan," tandasnya.
Ditanya perbedaannya dengan Supermoon, Eko menjelaskan, Gerhana Bulan kali ini tampilannya tidak sebesar fenomena sebelumnya. "Sebab saat itu Bulan pada posisi sangat dekat dengan Bumi. Sekarang lebih kecil dari sebelumnya karena posisi Bulan lebih jauh, tapi durasinya lebih lama," ungkapnya.
(mim)