Satelit Nusantara Satu, Butuh Waktu 5 Minggu untuk Digunakan
Satelit Nusantara Satu, Butuh Waktu 5 Minggu untuk Digunakan
A
A
A
JAKARTA - Pasifik Satelit Nusantara (PSN) pagi tadi baru saja meluncurkan Satelit Nusantara Satu di Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat.
Satelit broadband pertama di Indonesia dengan teknologi High Throughput Satellite (HTS) ini menggunakan roket Falcon 9 milik SpaceX menuju slot orbit 146 BT tepat di atas Papua, Indonesia dan bergerak bersamaan dengan rotasi bumi.
Setelah meluncur, tak lantas membuat satelit ini bisa langsung digunakan. Direktur Jaringan PSN, Heru Dwikartono, mengatakan bahwa butuh waktu lima minggu untuk satelit itu benar-benar bisa beroperasi.
"Satelit akan sampai diorbitnya kurang lebih dua minggu, lalu tiga minggu setelah sampai di orbit. dilakukan In Orbit Test (IOT)," jelasnya saat press conference peluncuran Satelit Nusantara Satu, di Jakarta, Jumat (22/2/2019).
Beberapa tes perlu dilakukan untuk memastikan tidak ada kerusakan pada Satelit ini saat dalam perjalanan ke luar angkasa.
"Kita mau tes dulu kita make sure performance sesudah diatas, sama ngga sama performance saat tes di bawah. Kan gaatau pas peluncuran itu gimana, gemetar, kena guncangan , kena perubahan temperatur sangat tinggi," ungkapnya
Namun Heru memastikan bahwa kecil kemungkinan kegagalan mengorbit yang disebabkan karena kerusakan di satelit ini.
"Resikonya sangat kecil sekali, karena peluncuran sudah sukses, semua stage sudah dilalui, satelit melayang mengikuti nature nya orbit benda diangkasa," pungkasnya.
Satelit broadband pertama di Indonesia dengan teknologi High Throughput Satellite (HTS) ini menggunakan roket Falcon 9 milik SpaceX menuju slot orbit 146 BT tepat di atas Papua, Indonesia dan bergerak bersamaan dengan rotasi bumi.
Setelah meluncur, tak lantas membuat satelit ini bisa langsung digunakan. Direktur Jaringan PSN, Heru Dwikartono, mengatakan bahwa butuh waktu lima minggu untuk satelit itu benar-benar bisa beroperasi.
"Satelit akan sampai diorbitnya kurang lebih dua minggu, lalu tiga minggu setelah sampai di orbit. dilakukan In Orbit Test (IOT)," jelasnya saat press conference peluncuran Satelit Nusantara Satu, di Jakarta, Jumat (22/2/2019).
Beberapa tes perlu dilakukan untuk memastikan tidak ada kerusakan pada Satelit ini saat dalam perjalanan ke luar angkasa.
"Kita mau tes dulu kita make sure performance sesudah diatas, sama ngga sama performance saat tes di bawah. Kan gaatau pas peluncuran itu gimana, gemetar, kena guncangan , kena perubahan temperatur sangat tinggi," ungkapnya
Namun Heru memastikan bahwa kecil kemungkinan kegagalan mengorbit yang disebabkan karena kerusakan di satelit ini.
"Resikonya sangat kecil sekali, karena peluncuran sudah sukses, semua stage sudah dilalui, satelit melayang mengikuti nature nya orbit benda diangkasa," pungkasnya.
(wbs)
Explore More