Mengenal Bom Ninja Senjata Pemusnah Canggih Tanpa Ledakan
A
A
A
NEW YORK - R9X dirancang untuk menghancurkan target dengan menerobos gedung dan mobil dengan bantuan enam baling-baling yang terbuka beberapa detik sebelum menghantam target.
Seperti dilansir dari Daily Mail, dijuluki sebagai ´rudal Ninja´, R9X membunuh target tanpa meledak. Versi modifikasi dari rudal Hellfire dilaporkan dikembangkan secara rahasia oleh CIA dengan pedang menggantikan hulu ledak yang meledak.
Rudal berkode R9X ini merupakan turunan atau hasil modifikasi dari rudal udara ke darat AGM-114 Hellfire.
Hulu ledak Hellfire dihilangkan, agar rudal ini tidak menimbulkan ledakan dan efek fatal bagi orang-orang yang bukan menjadi sasaran maupun fasilitas di sekitar target. Jadi, rudal ini memang tidak akan meledak, namun membuat mati sasarannya.
Dilansir The Drive dan sejumlah media lain yang mengutip pemberitaan The Wall Street Journal (9/5), belasan pejabat militer AS telah mengakui adanya senjata rahasia yang sudah digunakan di berbagai tempat ini.
Pengembangan dan pembuatan rudal ini memang tidak diberitakan kepada publik sebelumnya. Namun disinyalir, proyek ini dijalankan semasa pemerintahan Presiden Barack Obama. Persisnya di awal tahun 2011.
Tujuannya, adalah untuk mengurangi jumlah korban sipil dalam kampanye perang di Afganistan, Pakistan, Irak, Suriah, Somalia, Yaman, maupun lokasi lainnya.
Rudal ini pula yang disiapkan sebagai senjata ‘Plan B’ untuk membunuh Pemimpim al Qaeda, Osama bin Laden di Abbotabbad, Pakistan.
R9X dilengkapi dengan enam bilah baling-baling yang berfungsi sebagai ‘pisau’. Baling-baling yang berada di bagian hampir depan rudal ini akan membuka secara otomatis saat rudal sudah mendekati sasarannya.
Baling-baling dengan julukan “the Flying Ginsu” ini akan menjadi pisau pencincang target.
Dapat juga ‘pisau’ yang selama penerbangannya ini menempel di tubuh rudal kemudian mengembang menjadi alat perobek atap mobil atau pelindung lainnya yang terbuat dari lapisan kayu atau plastik.
Dikatakan, pelaku peledakan kapal USS Cole di Pelabuhan Yaman tahun 2000 yaitu Jamal al-Badawi adalah contoh pelaku yang tewas oleh serangan rudal R9X yang dilancarkan Pentagon.
Kemudian pada Februari 2017, warga negara Mesir yang pemimpin nomor dua Al Qaeda yaitu Ahmad Hasan Abu Khayr al-Masri juga tewas di Idlib Suriah karena serangan yang dilakukan CIA menggunakan R9X yang diluncurkan dari wahana udara A
Abu Khayr al-Masri, wakil pemimpin Al-Qaeda dilaporkan tewas oleh salah satu bom drone ini pada Februari 2017 .
Mobilnya tercabik-cabik oleh ´bom Ninja´ saat ia melaju melewati Idlib di Suriah utara.
Jamal al-Badawi, seorang teroris yang didakwa mendalangi pemboman USS Cole pada 2000, juga dilaporkan tewas dalam serangan serupa.
Tujuan dari senjata non-ledakan adalah untuk mengurangi korban yang tidak diinginkan yang disebabkan oleh rudal standar lainnya yang biasanya meledak dan menelan target dan sekitarnya seperti dilansir
Seperti dilansir dari Daily Mail, dijuluki sebagai ´rudal Ninja´, R9X membunuh target tanpa meledak. Versi modifikasi dari rudal Hellfire dilaporkan dikembangkan secara rahasia oleh CIA dengan pedang menggantikan hulu ledak yang meledak.
Rudal berkode R9X ini merupakan turunan atau hasil modifikasi dari rudal udara ke darat AGM-114 Hellfire.
Hulu ledak Hellfire dihilangkan, agar rudal ini tidak menimbulkan ledakan dan efek fatal bagi orang-orang yang bukan menjadi sasaran maupun fasilitas di sekitar target. Jadi, rudal ini memang tidak akan meledak, namun membuat mati sasarannya.
Dilansir The Drive dan sejumlah media lain yang mengutip pemberitaan The Wall Street Journal (9/5), belasan pejabat militer AS telah mengakui adanya senjata rahasia yang sudah digunakan di berbagai tempat ini.
Pengembangan dan pembuatan rudal ini memang tidak diberitakan kepada publik sebelumnya. Namun disinyalir, proyek ini dijalankan semasa pemerintahan Presiden Barack Obama. Persisnya di awal tahun 2011.
Tujuannya, adalah untuk mengurangi jumlah korban sipil dalam kampanye perang di Afganistan, Pakistan, Irak, Suriah, Somalia, Yaman, maupun lokasi lainnya.
Rudal ini pula yang disiapkan sebagai senjata ‘Plan B’ untuk membunuh Pemimpim al Qaeda, Osama bin Laden di Abbotabbad, Pakistan.
R9X dilengkapi dengan enam bilah baling-baling yang berfungsi sebagai ‘pisau’. Baling-baling yang berada di bagian hampir depan rudal ini akan membuka secara otomatis saat rudal sudah mendekati sasarannya.
Baling-baling dengan julukan “the Flying Ginsu” ini akan menjadi pisau pencincang target.
Dapat juga ‘pisau’ yang selama penerbangannya ini menempel di tubuh rudal kemudian mengembang menjadi alat perobek atap mobil atau pelindung lainnya yang terbuat dari lapisan kayu atau plastik.
Dikatakan, pelaku peledakan kapal USS Cole di Pelabuhan Yaman tahun 2000 yaitu Jamal al-Badawi adalah contoh pelaku yang tewas oleh serangan rudal R9X yang dilancarkan Pentagon.
Kemudian pada Februari 2017, warga negara Mesir yang pemimpin nomor dua Al Qaeda yaitu Ahmad Hasan Abu Khayr al-Masri juga tewas di Idlib Suriah karena serangan yang dilakukan CIA menggunakan R9X yang diluncurkan dari wahana udara A
Abu Khayr al-Masri, wakil pemimpin Al-Qaeda dilaporkan tewas oleh salah satu bom drone ini pada Februari 2017 .
Mobilnya tercabik-cabik oleh ´bom Ninja´ saat ia melaju melewati Idlib di Suriah utara.
Jamal al-Badawi, seorang teroris yang didakwa mendalangi pemboman USS Cole pada 2000, juga dilaporkan tewas dalam serangan serupa.
Tujuan dari senjata non-ledakan adalah untuk mengurangi korban yang tidak diinginkan yang disebabkan oleh rudal standar lainnya yang biasanya meledak dan menelan target dan sekitarnya seperti dilansir
(wbs)