Peneliti Klaim Temukan Zat Pencipta Asal-Usul Alam Semesta
A
A
A
ARIZONA - Galaksi 'kosmik Yeti' yang tersembunyi bisa menjadi kunci asal usul alam semesta. Ilmuan menemukan sesuatu yang menakjubkan Kosmik Yeti yang dapat menjelaskan asal-usul sederhana dari alam semesta.
Para astronom Universitas Arizona dengan menggunakan teleskop teknologi tinggi di Gurun Atacama, Chili mencari tahu tentang zat pencipta asal-usul alam semesta.
Diterbitkan 22 Oktober 2019 dari Astrophysical Journal, penemuan ini memberikan wawasan baru tentang langkah-langkah pertumbuhan pertama kali dari beberapa galaksi yang akan menjadi galaksi terbesar di alam semesta. Kumpulan Berita Temuan Ilmuan yang Berkaitan dengan Alquran
Astronom University of Arizona, Christina Williams, penulis utama penelitian ini, memperhatikan gumpalan cahaya redup dalam perlatan pengamatan sensitif baru.
Mereka menggunakan teleskop radio Atacama Large Millimeter Array, atau ALMA, disana terdapat 66 teleskop radio dan berada di sebuah pegunungan di Chili.
Dr Christina Williams, yang merupakan penulis utama di kertas, mengatakan: "Ketika saya melihat galaksi ini tidak terlihat pada panjang gelombang lain, saya menjadi sangat bersemangat karena itu berarti bahwa itu mungkin sangat jauh dan tersembunyi oleh awan debu."
“Pengamatan untuk penelitian saat ini dibuat di bagian kecil dari langit, kurang dari 1% dari cakram bulan purnama.
"Temuan ini seperti temuan Yeti, menemukan jejak kaki makhluk mitos di sebidang kecil hutan belantara akan menjadi tanda keberuntungan yang luar biasa atau tanda bahwa monster benar-benar bersembunyi di mana-mana."
"Galaksi ini sangat misterius karena cahaya tampaknya tidak terkait dengan bentuk galaksi yang pernah ditemukan," kata Williams, seorang postdoctoral fellow National Science Foundation di Steward Observatory. "Ketika saya melihat galaksi ini, bentuknya terlihat pada panjang gelombang lain, menunjukan galaksi ini mungkin sangat jauh dan tersembunyi oleh awan debu di ruang angkasa."
Para peneliti memperkirakan bahwa sinyal yang tertangkap di teleskop radio. Datang dari tempat yang begitu jauh sehingga membutuhkan waktu perjalanan 12,5 miliar tahun untuk mencapai Bumi, oleh karena itu memberi kita pandangan tentang alam semesta ketika mereka semua masih bayi. Baca Juga: Berita Fakta-Fakta Hubungan Sains dengan Alquran
Mereka berpikir emisi yang diamati disebabkan pancaran partikel debu yang dipanaskan oleh bintang-bintang yang membentuk jauh di dalam galaksi muda. Awan debu raksasa menutupi cahaya bintang-bintang itu sendiri, membuat bentuk galaksi aslinya sama sekali tidak terlihat.
Rekan penulis studi, Ivo Labbé, dari Universitas Teknologi Swinburne, Melbourne, Australia, mengatakan: “Kami menemukan bentuk galaksi ini, sebenarnya sebuah galaksi monster raksasa dengan bintang yang jumlahnya setara bintang di galaksi Bima Sakti, tetapi disana sedang sibuk atau penuh dengan aktivitas, membentuk 100 kali lebih banyak bintang-bintang baru dari aktivitas galaksi kita sendiri.
Para astronom Universitas Arizona dengan menggunakan teleskop teknologi tinggi di Gurun Atacama, Chili mencari tahu tentang zat pencipta asal-usul alam semesta.
Diterbitkan 22 Oktober 2019 dari Astrophysical Journal, penemuan ini memberikan wawasan baru tentang langkah-langkah pertumbuhan pertama kali dari beberapa galaksi yang akan menjadi galaksi terbesar di alam semesta. Kumpulan Berita Temuan Ilmuan yang Berkaitan dengan Alquran
Astronom University of Arizona, Christina Williams, penulis utama penelitian ini, memperhatikan gumpalan cahaya redup dalam perlatan pengamatan sensitif baru.
Mereka menggunakan teleskop radio Atacama Large Millimeter Array, atau ALMA, disana terdapat 66 teleskop radio dan berada di sebuah pegunungan di Chili.
Dr Christina Williams, yang merupakan penulis utama di kertas, mengatakan: "Ketika saya melihat galaksi ini tidak terlihat pada panjang gelombang lain, saya menjadi sangat bersemangat karena itu berarti bahwa itu mungkin sangat jauh dan tersembunyi oleh awan debu."
“Pengamatan untuk penelitian saat ini dibuat di bagian kecil dari langit, kurang dari 1% dari cakram bulan purnama.
"Temuan ini seperti temuan Yeti, menemukan jejak kaki makhluk mitos di sebidang kecil hutan belantara akan menjadi tanda keberuntungan yang luar biasa atau tanda bahwa monster benar-benar bersembunyi di mana-mana."
"Galaksi ini sangat misterius karena cahaya tampaknya tidak terkait dengan bentuk galaksi yang pernah ditemukan," kata Williams, seorang postdoctoral fellow National Science Foundation di Steward Observatory. "Ketika saya melihat galaksi ini, bentuknya terlihat pada panjang gelombang lain, menunjukan galaksi ini mungkin sangat jauh dan tersembunyi oleh awan debu di ruang angkasa."
Para peneliti memperkirakan bahwa sinyal yang tertangkap di teleskop radio. Datang dari tempat yang begitu jauh sehingga membutuhkan waktu perjalanan 12,5 miliar tahun untuk mencapai Bumi, oleh karena itu memberi kita pandangan tentang alam semesta ketika mereka semua masih bayi. Baca Juga: Berita Fakta-Fakta Hubungan Sains dengan Alquran
Mereka berpikir emisi yang diamati disebabkan pancaran partikel debu yang dipanaskan oleh bintang-bintang yang membentuk jauh di dalam galaksi muda. Awan debu raksasa menutupi cahaya bintang-bintang itu sendiri, membuat bentuk galaksi aslinya sama sekali tidak terlihat.
Rekan penulis studi, Ivo Labbé, dari Universitas Teknologi Swinburne, Melbourne, Australia, mengatakan: “Kami menemukan bentuk galaksi ini, sebenarnya sebuah galaksi monster raksasa dengan bintang yang jumlahnya setara bintang di galaksi Bima Sakti, tetapi disana sedang sibuk atau penuh dengan aktivitas, membentuk 100 kali lebih banyak bintang-bintang baru dari aktivitas galaksi kita sendiri.
(wbs)