Lubang Hitam Sangat Besar DItemukan Bersembunyi Di Galaksi Bima Sakti
A
A
A
CHAOYANG - Sebuah benda langit misterius menyerupai lubang hitam (black hole) ditemukan di galaksi Bima Sakti. Hukum fisika mengatakan itu terlalu besar untuk seukuran lubang hitam yang pernah ada.
Raksasa misterius ini diketahui memiliki massa sekitar 68 kali lebih besar dari ukuran Matahari dan bersembunyi di galaksi yang kita huni sekitar 13.800 tahun cahaya di rasi bintang Gemini.
Ilmuwan China pertama kali menemukan objek misterius ini dengan mempelajari sinar-x dari bintang biru muda yang dijuluki LB-1. Dari sinar-x yang dipelajari menunjukkan bahwa benda langit ini berputar ke arah galaksi bima sakti dengan kecepatan tinggi.
Pada pengamatan lebih lanjut menunjukkan ia sedang diaduk-aduk oleh gravitasi dari massa raksasa yang tak terlihat.
Itu bisa jadi lubang hitam, yang terbentuk dari inti padat bintang yang runtuh di mana gravitasi sangat kuat bahkan cahaya tidak bisa lepas. Tetapi penemuan itu memecah teori yang ada saat ini tentang bagaimana lubang hitam terbentuk dalam ledakan yang disebut supernova ketidakstabilan pasangan. Proses tersebut harus menghasilkan objek dengan massa maksimum sekitar 20 kali lipat dari Matahari.
Mengutip dari laman The Sun, Jumat (29/11/2019) Profesor Liu Jifeng, sebagai pemimpin penelitian di National Astronomical Observatory of China mengatakan, lubang hitam yang baru ditemukan ini dua kali lebih besar dari apa pun yang diperkirakan para ilmuwan.
"Lubang hitam dengan massa seperti itu seharusnya tidak ada di galaksi kita, menurut sebagian besar model evolusi bintang saat ini" ujarnya.
Penelitian ini akan memaksa para ilmuwan untuk menemukan teori baru untuk menjelaskan bagaimana objek LB-1 bisa terbentuk. Profesor Jifeng juga menambahkan, jika pengamatan berjalan dengan benar, ini benar-benar akan membuat orang menggarukan kepalanya. (AUZA ASYANI)
Raksasa misterius ini diketahui memiliki massa sekitar 68 kali lebih besar dari ukuran Matahari dan bersembunyi di galaksi yang kita huni sekitar 13.800 tahun cahaya di rasi bintang Gemini.
Ilmuwan China pertama kali menemukan objek misterius ini dengan mempelajari sinar-x dari bintang biru muda yang dijuluki LB-1. Dari sinar-x yang dipelajari menunjukkan bahwa benda langit ini berputar ke arah galaksi bima sakti dengan kecepatan tinggi.
Pada pengamatan lebih lanjut menunjukkan ia sedang diaduk-aduk oleh gravitasi dari massa raksasa yang tak terlihat.
Itu bisa jadi lubang hitam, yang terbentuk dari inti padat bintang yang runtuh di mana gravitasi sangat kuat bahkan cahaya tidak bisa lepas. Tetapi penemuan itu memecah teori yang ada saat ini tentang bagaimana lubang hitam terbentuk dalam ledakan yang disebut supernova ketidakstabilan pasangan. Proses tersebut harus menghasilkan objek dengan massa maksimum sekitar 20 kali lipat dari Matahari.
Mengutip dari laman The Sun, Jumat (29/11/2019) Profesor Liu Jifeng, sebagai pemimpin penelitian di National Astronomical Observatory of China mengatakan, lubang hitam yang baru ditemukan ini dua kali lebih besar dari apa pun yang diperkirakan para ilmuwan.
"Lubang hitam dengan massa seperti itu seharusnya tidak ada di galaksi kita, menurut sebagian besar model evolusi bintang saat ini" ujarnya.
Penelitian ini akan memaksa para ilmuwan untuk menemukan teori baru untuk menjelaskan bagaimana objek LB-1 bisa terbentuk. Profesor Jifeng juga menambahkan, jika pengamatan berjalan dengan benar, ini benar-benar akan membuat orang menggarukan kepalanya. (AUZA ASYANI)
(wbs)