Catur Tertua di Dunia Berusia 1.300 Tahun Ditemukan

Senin, 02 Desember 2019 - 00:03 WIB
Catur Tertua di Dunia...
Catur Tertua di Dunia Berusia 1.300 Tahun Ditemukan
A A A
SAN DIEGO - Dalam permainan catur, tedapat dua benteng yang berada di sisi kiri dan sisi kanan pada barisan kedua permainan. Barisan ini berada setelah delapan bidak yang berjejer rapi melindungi “petinggi-petinggi” kerajaan.

Benteng bisa bergerak lurus ke arah vertikal dan horizontal, tetapi tidak untuk diagonal. Ia juga bisa saja diam di ujung papan, melindungi pasukan lainnya. Selain itu, benteng memiliki keistimewaan untuk melakukan rokade dengan sang raja.

Pekan lalu dalam sebuah acara America Schools of Oriental Research 2019, di San Diego, Amerika Serikat, seorang arkeolog dari University of Victoria, Canada, John Oleson, mengklaim ia dan rekan-rekannya kemungkinan telah menemukan satu benteng catur tertua di dunia.

Oleson menemukan benteng tersebut di dalam pasir, di bawah sebuah pos perdagangan kuno di situs Humayma, yang terletak di Yordania Selatan. Humayma dipercaya telah berdiri sejak abad ketujuh.

Bentuknya seperti batu persegi panjang yang diselimuti pasir putih, dengan dua tonjolan seperti tanduk di bagian atasnya. Sangat jauh berbeda dengan bentuk benteng catur yang ada saat ini.

Jika memang benar, Oleson memperkirakan benteng ini berasal dari sekitar 1.300 tahun yang lalu. “Dalam sejumlah naskah Islam, ada petunjuk untuk memainkan catur sejak 643 Masehi. Dan permainan ini populer di seluruh negara Islam,” kata Oleson, dalam presentasinya, dikutip dari Live Science, Minggu (1/12/2019).

Permainan catur, lanjut Oleson, diperkirakan dibawa dari India kea rah barat, oleh alur perdagangan dan diplomatik. “Tidak heran jika benteng ini ditemukan di rute perdagangan sibuk seperrti ini,” tambahnya.

Catur dipercaya berasal dari India dan sudah ada sejak sekitar 1.500 tahun yang lalu, sebelum akhirnya menyebar ke barat dan sekitarnya. Humayma merupakan kawasan yang menghubungkan India dengan Timur Dekat dan Timur Tengah.

Humayma berkembang pesat selama ratusan tahun dan telah disusupi oleh beragam struktur budaya dunia, termasuk benteng kerajaan Romawi, gereja-gereja Bizantium, masjid-masid Islam, dan beberapa makam yang berasal dari abad pertama.

Lebih lanjut, Oleson menjelaskan, pada saat itu Humayma merupakan rumah bagi keluarga Abbasiyah yang kaya raya dan berkuasa. Abbasiyah kemudian menyatakan diri sebagai khalifah. Keluarga ini kemudian menyebarkan trahnya ke Suriah dan Irak. Jadi, masuk akal jika keluarga ini adalah pengadopsi awal permainan catur.

Meski tidak dapat memastikan bahwa yang ditemukannya adalah beteng catur, tetapi dari sejarah tempat ditemukanya kemungkinan besar benar. Para arkeolog terus mengeksplorasi Humayma untuk mencari artefak lain.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1827 seconds (0.1#10.140)