Terlalu Lama Akses Sosmed dan Menonton TV Picu Depresi dan Kecemasan
A
A
A
JAKARTA - Sebuah studi baru membuktikan bahwa terlalu lama terkena paparan layar gawai dapat meningkatkan gejala kecemasan dan depresi di kalangan remaja. Para remaja saat ini setidaknya menghabiskan enam sampai tujuh jam di depan layar digital.
“Setahu saya, hanya sedikit orang tua yang berbicara kepada anak-anak mereka tentang konsekuensi negatif dari terlalu lama menonton film,” kata Elroy Boers, penulis strudi sekaligus peneliti postdoctoral, dari University of Montreal, dikutip dari Psypost, Selasa (17/12/2019).
Penelitian ini melibatkan 3.659 anak-anak yang duduk di bangku sekolah kelas 7 hingga 10. Remaja-remaja itu diminta untuk mengakui waktu yang dihabiskan mereka saat menggunakan media sosial, televisi, video game, dan komputer.
Hasil yang diterbitkan dalam Canadian Journal of Psychiatry ini, menemukan bahwa frekuensi lebih tinggi dari rata-rata pengguna media sosial, menonton televisi, dan penggunaan komputer selama periode empat tahun, diprediksi meningkatkan gejala kecemasan yang lebih parah. Tetapi tidak untuk bermain gim.
Memang masih belum dapat dipastikan alasan tingkat kecemasan dan depresi itu meningkat akibat terlalu lama terpapar layar tertentu. Misalnya, bermain gim bukan merupakan alasan terjadinya depresi atau kecemasan itu. Mungkin saja dikarenakan bermain gim adalah lebih dari sekadar kegiatan sosial.
“Jika 15 sampai 20 tahun lalu rata-rata pemain gim jauh dari lingkungan sosial, sekarang ditemukan bahwa lebih dari 70% pemain gim dekat dengan sosial mereka secara online maupun offline,” tulis para peneliti dalam studi tersebut.
Foto: Bermain gim ternyata tidak menyebabkan meningkatkan depresi dan kecemasan pada remaja. Sebab, lebih dari 70% di antara mereka memiliki hubungan sosial yang baik.
“Setahu saya, hanya sedikit orang tua yang berbicara kepada anak-anak mereka tentang konsekuensi negatif dari terlalu lama menonton film,” kata Elroy Boers, penulis strudi sekaligus peneliti postdoctoral, dari University of Montreal, dikutip dari Psypost, Selasa (17/12/2019).
Penelitian ini melibatkan 3.659 anak-anak yang duduk di bangku sekolah kelas 7 hingga 10. Remaja-remaja itu diminta untuk mengakui waktu yang dihabiskan mereka saat menggunakan media sosial, televisi, video game, dan komputer.
Hasil yang diterbitkan dalam Canadian Journal of Psychiatry ini, menemukan bahwa frekuensi lebih tinggi dari rata-rata pengguna media sosial, menonton televisi, dan penggunaan komputer selama periode empat tahun, diprediksi meningkatkan gejala kecemasan yang lebih parah. Tetapi tidak untuk bermain gim.
Memang masih belum dapat dipastikan alasan tingkat kecemasan dan depresi itu meningkat akibat terlalu lama terpapar layar tertentu. Misalnya, bermain gim bukan merupakan alasan terjadinya depresi atau kecemasan itu. Mungkin saja dikarenakan bermain gim adalah lebih dari sekadar kegiatan sosial.
“Jika 15 sampai 20 tahun lalu rata-rata pemain gim jauh dari lingkungan sosial, sekarang ditemukan bahwa lebih dari 70% pemain gim dekat dengan sosial mereka secara online maupun offline,” tulis para peneliti dalam studi tersebut.
Foto: Bermain gim ternyata tidak menyebabkan meningkatkan depresi dan kecemasan pada remaja. Sebab, lebih dari 70% di antara mereka memiliki hubungan sosial yang baik.
(wbs)