NASA Kehilangan Kontak dengan Pesawat Pencari Planetnya
A
A
A
CALIFORNIA - Badan antariksa Amerika Serikat, NASA, kehilangan kontak dengan pesawat ruang angkasanya. Pesawat ini merupakan rancangan NASA untuk menjelajah planet lain di luar Tata Surya.
Operator misi tersebut yang bermarkas di Jet Propulsion Laboratory NASA, California, mengatakan, komunikasi dengan pesawat bernama Arcsecond Space Telescope Enabling Research in Astrophysics (ASTERIA) ini terakhir dilakukan pada 5 Desember 2019.
Sejak saat itu, belum ada komunikasi lanjutan antara keduanya. Hal ini menyebabkan NASA tidak mengetahui posisi ASTERIA hingga saat ini. Meski begitu, mereka masih terus berupaya mencarinya hingga Maret 2020.
ASTERIA merupakan satelit CubeSats yang memiliki bermacam-macam ukuran. Pada 20 November 2017, ASTERIA mulai diberangkatkan ke orbit Bumi dari stasiun luar angkasa, dengan misi menemukan i
Misi ini berjalan dengan mempelajari tingkat keredupan cahaya pada bintang. Sebab fenomena tersebut mengindikasikan adanya planet lain di sekitar bintang itu.
"Kami kecewa karena kehilangan kontak dengan ASTERIA. Tetapi kami senang dengan semua yang telah kami capai dengan CubeSat mengesankan ini," kata Manajer Program Asteria Lorraine Fesq dikutip dari Scitechdaily, Selasa (7/1/2020).
Sejak diluncurkan, sebenarnya ASTERIA telah berhasil menyelesaikan misi utamanya pada Februari 2018. Kemudian, pesawat ini terus dioperasikan untuk melakukan tiga misi lainnya. NASA berencana membangun CubeSats lainnya dengan menyematkan kecerdasan buatan.
Operator misi tersebut yang bermarkas di Jet Propulsion Laboratory NASA, California, mengatakan, komunikasi dengan pesawat bernama Arcsecond Space Telescope Enabling Research in Astrophysics (ASTERIA) ini terakhir dilakukan pada 5 Desember 2019.
Sejak saat itu, belum ada komunikasi lanjutan antara keduanya. Hal ini menyebabkan NASA tidak mengetahui posisi ASTERIA hingga saat ini. Meski begitu, mereka masih terus berupaya mencarinya hingga Maret 2020.
ASTERIA merupakan satelit CubeSats yang memiliki bermacam-macam ukuran. Pada 20 November 2017, ASTERIA mulai diberangkatkan ke orbit Bumi dari stasiun luar angkasa, dengan misi menemukan i
Misi ini berjalan dengan mempelajari tingkat keredupan cahaya pada bintang. Sebab fenomena tersebut mengindikasikan adanya planet lain di sekitar bintang itu.
"Kami kecewa karena kehilangan kontak dengan ASTERIA. Tetapi kami senang dengan semua yang telah kami capai dengan CubeSat mengesankan ini," kata Manajer Program Asteria Lorraine Fesq dikutip dari Scitechdaily, Selasa (7/1/2020).
Sejak diluncurkan, sebenarnya ASTERIA telah berhasil menyelesaikan misi utamanya pada Februari 2018. Kemudian, pesawat ini terus dioperasikan untuk melakukan tiga misi lainnya. NASA berencana membangun CubeSats lainnya dengan menyematkan kecerdasan buatan.
(mim)