Hiu Putih Mampu Sembuhkan 90 Persen Luka dalam 35 Hari
Senin, 20 Februari 2023 - 22:39 WIB
FLORIDA - Hiu putih besar ternyata bukan hanya predator puncak yang luar biasa, namun juga memiliki kemampuan menyembuhkan luka secara cepat. Para peneliti di Atlantic White Shark Conservancy menemukan seekor hiu putih jantan mampu menyembuhkan 90 persen luka dalam 35 hari.
Para peneliti menunjukkan seekor hiu putih besar yang diberi nama Crescent (Bulan Sabit) mengalami luka pada sirip punggung, robek tepat di bagian tengah pada 2017. Namun, setelah 35 hari Crescent terlihat di lepas pantai Massachusetts di Amerika Serikat dengan sirip punggung yang sudah pulih, seolah-olah telah dijahit kembali.
Mahmood Shivji, peneliti hiu dari Nova Southeastern University di Florida mengatakan bahwa hiu putih jantan memiliki kemampuan menyembuhkan luka lebih cepat karena lebih sering terlibat pertarungan. Berbeda dengan hiu putih betina, yang juga dibekali lapisan kulit lebih tebal.
“Mengingat sebagian besar hiu memiliki gigi yang tajam, sebagian spesies punya kemampuan untuk sembuh secara efisien dari luka,” kata Mahmood Shivji kepada Newsweek dikutip SINDOnews dari laman Science Alert, Senin (20/2/2023).
Meskipun kemampuan penyembuhan luka beberapa spesies telah dipelajari, hiu blacktip dikenal sangat baik dalam penyembuhan luka traumatis. Laporan lain yang terperinci juga menunjukkan bahwa hiu paus dapat pulih dengan cepat dari cedera parah pada kulit dan pembuluh darah.
Kedua spesies hiu ini mampu menyebuhkan 90 persen kerusakan jaringan dalam 35 hari. Sebagai perbandingan, hiu karang hampir sepenuhnya dapat menyembuhkan luka pertarungan sepanjang setengah meter dalam waktu enam bulan.
Seperti hiu putih besar, banyak luka yang ditemukan pada hiu karang betina disebabkan persetubuhan. Para ilmuwan benar-benar menggunakan tampilan luka yang sembuh secara bertahap ini untuk memprediksi kapan peristiwa perkawinan mungkin terjadi di masa lalu.
Meskipun memiliki pertahanan yang luar biasa, evolusi kulit hiu tidak dipahami dengan baik. Sebab, hiu termasuk pemalu dan hanya sedikit penelitian yang secara langsung meneliti kemampuan penyembuhan luka dalam pengaturan yang terkontrol.
Faktanya, genom kulit putih besar baru diselidiki baru-baru ini pada tahun 2019. Adaptasi untuk penyembuhan luka terlihat jelas. "Ada banyak hal yang bisa dipelajari dari keajaiban evolusioner yang sudah berlangsung 400 juta tahun pada hiu,” kata Shivji.
Para peneliti menunjukkan seekor hiu putih besar yang diberi nama Crescent (Bulan Sabit) mengalami luka pada sirip punggung, robek tepat di bagian tengah pada 2017. Namun, setelah 35 hari Crescent terlihat di lepas pantai Massachusetts di Amerika Serikat dengan sirip punggung yang sudah pulih, seolah-olah telah dijahit kembali.
Mahmood Shivji, peneliti hiu dari Nova Southeastern University di Florida mengatakan bahwa hiu putih jantan memiliki kemampuan menyembuhkan luka lebih cepat karena lebih sering terlibat pertarungan. Berbeda dengan hiu putih betina, yang juga dibekali lapisan kulit lebih tebal.
“Mengingat sebagian besar hiu memiliki gigi yang tajam, sebagian spesies punya kemampuan untuk sembuh secara efisien dari luka,” kata Mahmood Shivji kepada Newsweek dikutip SINDOnews dari laman Science Alert, Senin (20/2/2023).
Meskipun kemampuan penyembuhan luka beberapa spesies telah dipelajari, hiu blacktip dikenal sangat baik dalam penyembuhan luka traumatis. Laporan lain yang terperinci juga menunjukkan bahwa hiu paus dapat pulih dengan cepat dari cedera parah pada kulit dan pembuluh darah.
Kedua spesies hiu ini mampu menyebuhkan 90 persen kerusakan jaringan dalam 35 hari. Sebagai perbandingan, hiu karang hampir sepenuhnya dapat menyembuhkan luka pertarungan sepanjang setengah meter dalam waktu enam bulan.
Seperti hiu putih besar, banyak luka yang ditemukan pada hiu karang betina disebabkan persetubuhan. Para ilmuwan benar-benar menggunakan tampilan luka yang sembuh secara bertahap ini untuk memprediksi kapan peristiwa perkawinan mungkin terjadi di masa lalu.
Baca Juga
Meskipun memiliki pertahanan yang luar biasa, evolusi kulit hiu tidak dipahami dengan baik. Sebab, hiu termasuk pemalu dan hanya sedikit penelitian yang secara langsung meneliti kemampuan penyembuhan luka dalam pengaturan yang terkontrol.
Faktanya, genom kulit putih besar baru diselidiki baru-baru ini pada tahun 2019. Adaptasi untuk penyembuhan luka terlihat jelas. "Ada banyak hal yang bisa dipelajari dari keajaiban evolusioner yang sudah berlangsung 400 juta tahun pada hiu,” kata Shivji.
(wib)
tulis komentar anda