Terungkap Alasan Hiu Putih Tak Bisa Dipelihara dan Cepat Mati dalam Akuarium Raksasa
loading...
A
A
A
TOKYO - Hiu putih (Carcharodon carcharias) dikenal sebagai predator ganas di lautan lepas yang tak bisa ditangkarkan atau dipelihara dalam akurium raksasa. Padahal paus pembunuh atau orca (Orcinus orca) yang juga dikenal sebagai predator berukuran tubuh besar, bisa dipelihara dan hidup di penangkaran.
Salah satu upaya terakhir untuk menempatkan hiu putih besar ke penangkaran adalah di Akuarium Okinawa Churaumi di Jepang tahun lalu. Namun, hiu putih itu mati hanya dalam tiga hari.
Sebelumnya, ada lusinan upaya yang sama untuk memamerkan hiu putih besar kepada publik. Upaya pertama yang diketahui dilakukan oleh Marineland of the Pacific, sebuah oseanarium California dan objek wisata, selama pertengahan 1950-an. Namun, upaya itu bertahan kurang dari sehari.
SeaWorld juga memiliki beberapa upaya untuk mencoba menampung hiu putih besar pada tahun 1970-an, 80-an, dan 90-an. Namun, semuanya mengakibatkan hiu mati atau dilepaskan kembali ke alam liar dalam beberapa minggu.
Pada tahun 2004 Monterey Bay Aquarium menjadi satu-satunya institusi yang mempertahankan hiu putih besar tetap hidup selama lebih dari 16 hari. Hiu putih besar tidak cocok dengan kehidupan dalam penangkaran atau akuarium.
Dikutip dari laman iflscience, Selasa (27/12/2022), terungkap alasan hiu putih tidak bisa bertahan hidup lama dalam penangkaran atau akuarium. Penyebab utama adalah pola makan, hiu putih besar adalah predator puncak di alam liar yang selalu kelaparan dan memakan apa pun.
Sedangkan dalam penangkaran atau akuarium, pola makan seperti itu tidak murah sekaligus tidak mudah untuk mengelolanya. Selain itu, hiu putih besar membutuhkan asupan oksigen besar untuk insangnya, sehingga membutuhkan tempat yang sangat luas.
Untuk itu, hiu putih besar harus terus berenang ke depan agar air dapat melewati insangnya untuk mendapatkan oksigen. Apalagi hiu putih memiliki ukuran tubuh hingga 6 meter, sehingga membutuhkan tangki yang sangat besar untuk memberikan ruang lebar yang dibutuhkannya.
Salah satu upaya terakhir untuk menempatkan hiu putih besar ke penangkaran adalah di Akuarium Okinawa Churaumi di Jepang tahun lalu. Namun, hiu putih itu mati hanya dalam tiga hari.
Sebelumnya, ada lusinan upaya yang sama untuk memamerkan hiu putih besar kepada publik. Upaya pertama yang diketahui dilakukan oleh Marineland of the Pacific, sebuah oseanarium California dan objek wisata, selama pertengahan 1950-an. Namun, upaya itu bertahan kurang dari sehari.
SeaWorld juga memiliki beberapa upaya untuk mencoba menampung hiu putih besar pada tahun 1970-an, 80-an, dan 90-an. Namun, semuanya mengakibatkan hiu mati atau dilepaskan kembali ke alam liar dalam beberapa minggu.
Pada tahun 2004 Monterey Bay Aquarium menjadi satu-satunya institusi yang mempertahankan hiu putih besar tetap hidup selama lebih dari 16 hari. Hiu putih besar tidak cocok dengan kehidupan dalam penangkaran atau akuarium.
Dikutip dari laman iflscience, Selasa (27/12/2022), terungkap alasan hiu putih tidak bisa bertahan hidup lama dalam penangkaran atau akuarium. Penyebab utama adalah pola makan, hiu putih besar adalah predator puncak di alam liar yang selalu kelaparan dan memakan apa pun.
Sedangkan dalam penangkaran atau akuarium, pola makan seperti itu tidak murah sekaligus tidak mudah untuk mengelolanya. Selain itu, hiu putih besar membutuhkan asupan oksigen besar untuk insangnya, sehingga membutuhkan tempat yang sangat luas.
Untuk itu, hiu putih besar harus terus berenang ke depan agar air dapat melewati insangnya untuk mendapatkan oksigen. Apalagi hiu putih memiliki ukuran tubuh hingga 6 meter, sehingga membutuhkan tangki yang sangat besar untuk memberikan ruang lebar yang dibutuhkannya.