Bingung Membedakan Antara Beracun dan Berbisa, Ternyata Begini Caranya

Selasa, 28 Maret 2023 - 23:22 WIB
Secara biologis, semua zat beracun ini juga sangat beragam. Bisa telah berevolusi secara mandiri lebih dari 100 kali, pada makhluk yang beragam seperti ular, kalajengking, laba-laba, dan siput kerucut. Mereka juga sangat umum karena setidaknya, sekitar 15% dari semua spesies hewan di Bumi berbisa.

Sedangkan banyak dari bisa alami ini terdiri dari senyawa yang bekerja dengan cara berbeda. Misalnya, neurotoksin (seperti yang ditemukan dalam bisa ular mamba), menyerang sistem saraf. Sementara hemotoksin (seperti yang ditemukan di bisa ular kepala tembaga menyerang sistem darah.



Mode serangan yang berbeda juga dapat mencerminkan bagaimana bisa digunakan. Misalnya, semut berbisa sering menggunakan racunnya sebagai mekanisme pertahanan, sehingga menyebabkan rasa sakit segera untuk menghalau penyusup. Racun ular, sebaliknya, melumpuhkan korbannya sehingga ular itu bisa makan.

Sementara itu, beberapa hewan beracun bisa langsung menyebabkan kematian jika tertelan, seperti katak panah beracun dari genus Phyllobates. Makhluk-makhluk ini menggunakan batrachotoxin, yang merusak pensinyalan listrik dalam tubuh, secara efektif menghentikan aktivitas jantung dan saraf.



Jadi perbedaan antara racun, bisa, dan toxungen tampak berbaur atau secara sembarangan dianggap sama, itu karena sangat tipis perbedaannya. Belum lagi, dalam beberapa bahasa, hanya ada satu kata untuk "racun" untuk menyebut racun dan bisa. Dalam bahasa Spanyol, misalnya, keduanya diterjemahkan sebagai "veneno", dan dalam bahasa Jerman, keduanya diterjemahkan sebagai "Gift".
(wib)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More