Siapkan infrastruktur Medis, Daewoong Dorong Riset dan Inovasi Indonesia
Senin, 27 Maret 2023 - 16:02 WIB
Melalui pembangunan pabrik biofarmasi pertama di Indonesia, Daewoong telah berkontribusi dalam pengembangan industri biofarmasi lokal, termasuk transfer teknologi unggul, dan membentuk fondasi operasional langsung seperti penelitian dan pengembangan, produksi, dan penjualan.
Khususnya, EPO (nama produk: Epodion) yang diproduksi oleh Daewoong di Indonesia telah mempertahankan pangsa pasar nomor satu di Indonesia sejak tahun 2017, dan setelah memperoleh sertifikasi halal pada tahun 2020, produk-produk yang
diproduksi secara lokal didorong untuk melakukan ekspansi ke luar negeri.
Selain itu, perusahaan farmasi Daewoong sedang mendorong kolaborasi terbuka aktif dengan lembaga- lembaga terkemuka untuk melakukan lokalisasi R&D. Strategi ini melibatkan perluasan lima kali lipat dari kerjasama terbuka dengan universitas di Indonesia yang telah dilakukan sebelumnya, dengan tujuan memperkuat kemampuan R&D global melalui kolaborasi dengan bakat lokal terbaik.
Khususnya, setelah menandatangani MOU pada September lalu, lembaga riset untuk Drug Development yang akan dibuka
tahun ini di Institut Teknologi Bandung akan memperkuat dasar penelitian di bidang bio dan kimia dengan menerapkan teknologi tablet berlapis Daewoong, teknologi nukleus, dan teknologi tablet berlapis tunggal.
Selain menjadi pusat pelatihan peneliti obat untuk universitas setempat, institut tersebut akan dioperasikan sebagai ruang untuk melatih bakat global di bidang penggabungan teknologi, barat, ketersediaan, dan rute pemberian obat. Obat-obatan hasil penelitian dari institut tersebut, dengan sinergi dan kombinasi formulasi farmasi, akan diluncurkan di pasar Indonesia.
Khususnya, EPO (nama produk: Epodion) yang diproduksi oleh Daewoong di Indonesia telah mempertahankan pangsa pasar nomor satu di Indonesia sejak tahun 2017, dan setelah memperoleh sertifikasi halal pada tahun 2020, produk-produk yang
diproduksi secara lokal didorong untuk melakukan ekspansi ke luar negeri.
Selain itu, perusahaan farmasi Daewoong sedang mendorong kolaborasi terbuka aktif dengan lembaga- lembaga terkemuka untuk melakukan lokalisasi R&D. Strategi ini melibatkan perluasan lima kali lipat dari kerjasama terbuka dengan universitas di Indonesia yang telah dilakukan sebelumnya, dengan tujuan memperkuat kemampuan R&D global melalui kolaborasi dengan bakat lokal terbaik.
Khususnya, setelah menandatangani MOU pada September lalu, lembaga riset untuk Drug Development yang akan dibuka
tahun ini di Institut Teknologi Bandung akan memperkuat dasar penelitian di bidang bio dan kimia dengan menerapkan teknologi tablet berlapis Daewoong, teknologi nukleus, dan teknologi tablet berlapis tunggal.
Selain menjadi pusat pelatihan peneliti obat untuk universitas setempat, institut tersebut akan dioperasikan sebagai ruang untuk melatih bakat global di bidang penggabungan teknologi, barat, ketersediaan, dan rute pemberian obat. Obat-obatan hasil penelitian dari institut tersebut, dengan sinergi dan kombinasi formulasi farmasi, akan diluncurkan di pasar Indonesia.
(wbs)
tulis komentar anda