Siapkan infrastruktur Medis, Daewoong Dorong Riset dan Inovasi Indonesia

Senin, 27 Maret 2023 - 16:02 WIB
loading...
Siapkan infrastruktur Medis, Daewoong Dorong Riset dan Inovasi Indonesia
Daewoong Pharmaceutical (CEO Seng-ho Jeon dan Chang-jae Lee). FOTO/ DOK SINDOnews
A A A
JAKARTA - Daewoong Pharmaceutical mengumumkan keinginan untuk ‘Bertumbuh Bersama' sebagai perusahaanm unggulan yang mendorong pertumbuhan industri kesehatan di Indonesia.



Daewoong Pharmaceutical (CEO Seng-ho Jeon dan Chang-jae Lee) mengumumkan pada tanggal 27 Maret bahwa Wakil Presiden Eksekutif Seongsoo Park berpartisipasi sebagai perwakilan Daewoong Pharmaceutical untuk menjadi pembicara utama dalam Forum Kerjasama Bisnis Internasional yang diadakan di The Ambassador Seoul – A Pullman Hotel pada tanggal 24 Maret lalu.

Acara tersebut dihadiri Menteri Pertanahan, Infrastruktur dan Transportasi Won Hee-ryong dan Wakil Menteri Ekonomi dan Keuangan Bang Ki-sun, serta Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, dan Wakil Presiden Eksekutif Daewoong Pharmaceutical Seongsoo Park, untuk membahas penguatan kemitraan dan kerjasama kesehatan antara Korea Selatan dan Indonesia.

"Kami akan mempertimbangkan untuk meningkatkan regulasi terkait farmasi dan industri bio untuk mempercepat proyek perluasan rumah sakit dan berbagai infrastruktur medis karena situasi infrastruktur medis di Indonesia perlu ditingkatkan," kata Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin.

Di forum ini, Wakil Presiden Eksekutif Daewoong Pharmaceutical Seongsoo Park diundang ke sesi "Health Partnership: Healthy Partnership antara Indonesia dan Korea Selatan" untuk memberikan presentasi contoh kesuksesan dan visi Daewoong Pharmaceutical di Indonesia dengan tema "Daewoong Indonesia, Bertumbuh Menjadi Kiblat Bio".

“Melihat dari pasar farmasi global yang bertumbuh 5-6% setiap tahunnya, Indonesia, dengan sumber daya manusia terbesar keempat di dunia memiliki potensi pertumbuhan yang tak tertandingi, sehingga ratarata pertumbuhan pasar farmasi diperkirakan 11,8% selama lima tahun ke depan," kata Wakil Presiden Park.

Wakil Presiden Park memilih 'strategi lokalisasi kompetensi inti' seperti: kerja sama aktif dengan perusahaan lokal seperti perusahaan gabungan (joint venture); lokalisasi seluruh aspek penelitian, pengembangan, produksi, penjualan; aktif berinvestasi dalam pengembangan sumber daya manusia; pengembangan projek khusus seperti kecantikan medis dan sel terapi.

Pada tahun 2012, Daewoong Pharmaceutical mendirikan Daewoong Infion, sebuah perusahaan gabungan dengan perusahaan farmasi lokal 'Infion' untuk melokalisir bisnis farmasi dan bio.

Melalui pembangunan pabrik biofarmasi pertama di Indonesia, Daewoong telah berkontribusi dalam pengembangan industri biofarmasi lokal, termasuk transfer teknologi unggul, dan membentuk fondasi operasional langsung seperti penelitian dan pengembangan, produksi, dan penjualan.

Khususnya, EPO (nama produk: Epodion) yang diproduksi oleh Daewoong di Indonesia telah mempertahankan pangsa pasar nomor satu di Indonesia sejak tahun 2017, dan setelah memperoleh sertifikasi halal pada tahun 2020, produk-produk yang
diproduksi secara lokal didorong untuk melakukan ekspansi ke luar negeri.

Selain itu, perusahaan farmasi Daewoong sedang mendorong kolaborasi terbuka aktif dengan lembaga- lembaga terkemuka untuk melakukan lokalisasi R&D. Strategi ini melibatkan perluasan lima kali lipat dari kerjasama terbuka dengan universitas di Indonesia yang telah dilakukan sebelumnya, dengan tujuan memperkuat kemampuan R&D global melalui kolaborasi dengan bakat lokal terbaik.

Khususnya, setelah menandatangani MOU pada September lalu, lembaga riset untuk Drug Development yang akan dibuka
tahun ini di Institut Teknologi Bandung akan memperkuat dasar penelitian di bidang bio dan kimia dengan menerapkan teknologi tablet berlapis Daewoong, teknologi nukleus, dan teknologi tablet berlapis tunggal.

Selain menjadi pusat pelatihan peneliti obat untuk universitas setempat, institut tersebut akan dioperasikan sebagai ruang untuk melatih bakat global di bidang penggabungan teknologi, barat, ketersediaan, dan rute pemberian obat. Obat-obatan hasil penelitian dari institut tersebut, dengan sinergi dan kombinasi formulasi farmasi, akan diluncurkan di pasar Indonesia.
(wbs)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1628 seconds (0.1#10.140)