Kehadiran El Nino Terdeteksi Satelit NASA, Gelombang Hangat Kelvin Lintasi Pasifik

Rabu, 17 Mei 2023 - 06:09 WIB
Angin ini memindahkan air laut yang hangat dari Amerika Selatan menuju Asia. Hal ini menyebabkan dampak yang signifikan pada pola cuaca di seluruh dunia.

El Nino biasanya terjadi setiap tiga sampai lima tahun sekali, tetapi dapat terjadi lebih sering atau lebih jarang. El Nino terakhir terjadi pada 2019 dan berlangsung selama enam bulan, antara Februari dan Agustus.



National Atmospheric and Oceanic Administration (NOAA) pada 11 Mei 2023 mengatakan, ada 90% kemungkinan El Nino akan melanda tahun ini dan bertahan hingga musim dingin di Belahan Bumi Utara. Menurut prediksi NOAA, ada kemungkinan 80% terjadi El Nino sedang, yang mengakibatkan suhu permukaan laut naik 1,8 derajat Fahrenheit atau 1 derajat Celcius.

NOAA dan NASA akan terus memantau kondisi di Pasifik selama beberapa bulan mendatang untuk menentukan apakah dan kapan El Nino akan melanda dan seberapa kuatnya. Pada bulan April, para ilmuwan mencatat suhu permukaan laut tertinggi yang pernah ada, dengan rata-rata global mencapai 21,1 derajat Celcius.



Willis mengatakan kombinasi alam, antara fenomena El Nino dan peningkatan suhu laut bisa berarti serangkaian rekor tertinggi dalam 12 bulan ke depan. “Tahun mendatang akan menjadi perjalanan yang liar jika El Nino benar-benar muncul,” katanya.
(wib)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More