Penemuan Gereja Kuno di Istanbul, Terdapat Terowongan dan Ruang Bawah Tanah
Jum'at, 02 Juni 2023 - 14:37 WIB
ISTANBUL - Arkeolog menemukan terowongan dan ruang bawah tanah dari reruntuhan gereja kuno berusia 1.500 tahun lalu di Istanbul, Turki . Tujuan dari struktur tersembunyi di bawah Gereja St. Polyeuctus yang dibangun pada era Kekaisaran Bizantium belum diketahui secara detail.
Struktur bawah tanah terdiri dari dua ruang besar yang dihubungkan oleh sebuah terowongan. Tampaknya dihubungkan ke protesis gereja, ruang di samping altar tempat roti dan anggur disiapkan untuk ritus Kristen Bizantium dari Liturgi Ilahi.
Bagian dari ruang bawah tanah masih dihiasi dengan mozaik, tatahan batu, dan balok marmer berukir. Ruang bawah tanah pertama kali ditemukan selama penggalian setelah pembangunan jalan di tahun 1960-an.
“Lokasi itu ditutup lagi dan pintu masuk diisi ulang untuk mempertahankan ruangan,” kata Mahir Polat, Wakil Sekretaris Jenderal Kota Metropolitan Istanbul (IBB.) dikutip SINDOnews dari laman Live Science, Jumat (2/6/2023).
Lokasi penemuan berada di distrik Saraçhane di pusat Istanbul dan sempat telantar. Tetapi IBB memulai pembangunan kembali daerah tersebut tahun lalu sebagai bagian dari proyek objek wisata.
Menurut The Oxford Dictionary of Byzantium (Oxford University Press, 1991), Gereja St. Polyeuctus dibangun antara tahun 524 dan 527 M, pada masa pemerintahan kaisar Justinian. Gereja itu adalah salah satu gereja paling indah di Konstantinopel, serta yang terbesar sampai katedral Hagia Sophia (sekarang menjadi masjid) selesai dibangun pada tahun 537.
Sekarang yang tersisa hanyalah reruntuhannya, tetapi di masa kejayaannya, Gereja St. Polyeuctus didekorasi dengan indah dan mungkin memiliki kubah. Polat mengatakan gereja itu ditinggalkan setelah rusak parah akibat gempa bumi pada abad ke-11 dan akhirnya hancur saat penjarahan kota pada 1204 oleh Tentara Salib, terutama dari Eropa Barat.
Struktur bawah tanah terdiri dari dua ruang besar yang dihubungkan oleh sebuah terowongan. Tampaknya dihubungkan ke protesis gereja, ruang di samping altar tempat roti dan anggur disiapkan untuk ritus Kristen Bizantium dari Liturgi Ilahi.
Bagian dari ruang bawah tanah masih dihiasi dengan mozaik, tatahan batu, dan balok marmer berukir. Ruang bawah tanah pertama kali ditemukan selama penggalian setelah pembangunan jalan di tahun 1960-an.
Baca Juga
“Lokasi itu ditutup lagi dan pintu masuk diisi ulang untuk mempertahankan ruangan,” kata Mahir Polat, Wakil Sekretaris Jenderal Kota Metropolitan Istanbul (IBB.) dikutip SINDOnews dari laman Live Science, Jumat (2/6/2023).
Lokasi penemuan berada di distrik Saraçhane di pusat Istanbul dan sempat telantar. Tetapi IBB memulai pembangunan kembali daerah tersebut tahun lalu sebagai bagian dari proyek objek wisata.
Menurut The Oxford Dictionary of Byzantium (Oxford University Press, 1991), Gereja St. Polyeuctus dibangun antara tahun 524 dan 527 M, pada masa pemerintahan kaisar Justinian. Gereja itu adalah salah satu gereja paling indah di Konstantinopel, serta yang terbesar sampai katedral Hagia Sophia (sekarang menjadi masjid) selesai dibangun pada tahun 537.
Sekarang yang tersisa hanyalah reruntuhannya, tetapi di masa kejayaannya, Gereja St. Polyeuctus didekorasi dengan indah dan mungkin memiliki kubah. Polat mengatakan gereja itu ditinggalkan setelah rusak parah akibat gempa bumi pada abad ke-11 dan akhirnya hancur saat penjarahan kota pada 1204 oleh Tentara Salib, terutama dari Eropa Barat.
tulis komentar anda