Tidak Ada di Peta! Ilmuwan Nekat Mengungkap Kemisteriusan Pulau Aspidochelone

Minggu, 23 Juli 2023 - 15:09 WIB
Sebagai informasi, Hafgufa, yang diterjemahkan menjadi "kabut laut", muncul dalam manuskrip abad ke-13 berjudul "Konungs skuggsjá" atau "Cermin Raja" yang ditulis untuk Raja Norwegia Hákon Hákonarson yang memerintah Norwegia dari tahun 1217 hingga 1263.

Namun setelah para peneliti menelusuri referensi Hafgufa, gambaran tersebut mengacu pada sebuah teks asal Aleksandria yang dibuat pada abad kedua Masehi. Dalam catatan itu, mahluk tersebut dikenal sebagai salah satu Physiologus, yakni sejenis makhluk mirip paus.

Lebih rinci mahluk tersebut disebut sebagai aspidochelone, dengan ikan melompat ke mulutnya. Menurut para peneliti, pelaut abad pertengahan mungkin tahu bahwa Hafgufa adalah sejenis ikan paus dan bukan monster laut yang fantastik.

"Orang-orang Norse adalah pelaut besar. Sebagian besar perjalanan yang dilakukan orang pada Abad Pertengahan di Skandinavia adalah perjalanan memancing, jadi mereka memiliki tingkat pengetahuan yang sangat tinggi tentang pasang surut, arus, pola gelombang, serta ikan, " ujar Lauren Poyer, asisten profesor di Departemen Studi Skandinavia di Universitas Washington.

Meski demikian, beberapa catatan abad pertengahan menunjukkan bahwa para pelaut mendaratkan kapal mereka dan menyalakan api di punggung hafgufa yang mirip pulau.

Pada abad ke-18, penulis menyamakan makhluk itu dengan leviathan, kraken, atau bahkan putri duyung.

"Saya akan menyebutnya penyalahgunaan sumber abad pertengahan," kata Poyer.

Dalam manuskrip Norse, hafgufa digambarkan mengeluarkan parfum yang menarik ikan ke dalam mulutnya. Menurut studi baru, aroma khusus ini bisa merujuk pada bau mirip kubis busuk yang timbul saat paustengah makan.
(wbs)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More