Mirip Nabi Sulaiman, AI Akan Membantu Manusia Bicara dengan Hewan
Senin, 21 Agustus 2023 - 12:14 WIB
JAKARTA - Kisah Nabi Sulaiman memiliki kerajaan dengan rakyat manusia, makhluk astral dan binatang telah melegenda. Sang raja bahkan dengan mudah bisa berbicara bahasa binatang, seperti saat bercakap dengan burung hud-hud mengenai Ratu Bilqis.
Ke depan, kemajuan teknologi akan memungkinkan manusia bisa berkomunikasi dengan hewan. Upaya menggunakan AI telah dilakukan, tinggal menunggu waktu, untuk memungkinkan manusia bicara dengan anjing, kucing, lumba-lumba, paus dan binatang lain.
Salah satu riset dilakukan oleh Gašper Beguš, ahli bahasa di University of California. Bersama dengan tim dia meneliti cara berkomunikasi paus sperma di habitatnya, perairan Karibia, Dominika.
Beguš mendirikan tiga stasiun untuk mendengar suara paus. Suara dan gambar yang terekam lalu ditangkap dari udara menggunakan drone. Upaya serupa juga dilakukan dari dalam air menggunakan robot ikan. Akhirnya, semua data itu diolah menggunakan teknologi AI , hingga menghasilkan pola komunikasi yang memungkinkan manusia memahami bahasa paus dan sebaliknya. Prinsip sederhananya semua alat itu ke depan akan ada di genggaman tangan seperti saat kita menerjemahkan bahasa asing menggunakan smartphone.
Beguš dkk bukanlah satu-satunya tim yang mempelajari bahasa hewan. Para peneliti lain juga menggunakan AI untuk mempelajari cara anjing, lumba-lumba, tikus, dan banyak makhluk lainnya, berkomunikasi. Tinggal tunggu saja hasil kerja mereka memecahkan kode komunikasi hewan.
Kerja-Kerja Sunyi
Jauh sebelum AI muncul, para ilmuwan telah bekerja untuk memahami komunikasi hewan. Terungkap monyet Vervet memiliki panggilan yang berbeda saat memperingatkan adanya macan tutul, elang atau ular sanca. Peneliti lainnya menemukan bahwa gajah berkomunikasi dengan gemuruh yang terlalu rendah untuk didengar telinga manusia. Sementara kelelawar berceloteh terlalu tinggi untuk pendengaran manusia.
Ke depan, kemajuan teknologi akan memungkinkan manusia bisa berkomunikasi dengan hewan. Upaya menggunakan AI telah dilakukan, tinggal menunggu waktu, untuk memungkinkan manusia bicara dengan anjing, kucing, lumba-lumba, paus dan binatang lain.
Salah satu riset dilakukan oleh Gašper Beguš, ahli bahasa di University of California. Bersama dengan tim dia meneliti cara berkomunikasi paus sperma di habitatnya, perairan Karibia, Dominika.
Beguš mendirikan tiga stasiun untuk mendengar suara paus. Suara dan gambar yang terekam lalu ditangkap dari udara menggunakan drone. Upaya serupa juga dilakukan dari dalam air menggunakan robot ikan. Akhirnya, semua data itu diolah menggunakan teknologi AI , hingga menghasilkan pola komunikasi yang memungkinkan manusia memahami bahasa paus dan sebaliknya. Prinsip sederhananya semua alat itu ke depan akan ada di genggaman tangan seperti saat kita menerjemahkan bahasa asing menggunakan smartphone.
Beguš dkk bukanlah satu-satunya tim yang mempelajari bahasa hewan. Para peneliti lain juga menggunakan AI untuk mempelajari cara anjing, lumba-lumba, tikus, dan banyak makhluk lainnya, berkomunikasi. Tinggal tunggu saja hasil kerja mereka memecahkan kode komunikasi hewan.
Kerja-Kerja Sunyi
Jauh sebelum AI muncul, para ilmuwan telah bekerja untuk memahami komunikasi hewan. Terungkap monyet Vervet memiliki panggilan yang berbeda saat memperingatkan adanya macan tutul, elang atau ular sanca. Peneliti lainnya menemukan bahwa gajah berkomunikasi dengan gemuruh yang terlalu rendah untuk didengar telinga manusia. Sementara kelelawar berceloteh terlalu tinggi untuk pendengaran manusia.
tulis komentar anda