Misteri Solomon Temple, Peninggalan Kerajaan Nabi Sulaiman

JAKARTA - Solomon Temple atau yang juga dikenal sebagai Kuil Pertama merupakan peninggalan yang dibangun oleh Raja atau Nabi Sulaiman menurut beberapa kepercayaan Agama, seperti Yahudi, Kristen maupun Islam.

Menurut tradisi Yahudi, Solomon Temple telah dibangun oleh Raja Sulaiman sekitar tahun 990-931 SM. Namun bangunan tersebut hancur empat ratus tahun kemudian. Hingga pada akhirnya dibangunlah kuil kedua oleh orang Yahudi.

Dilansir dari laman Met Museum, Situs Solomon Temple kini dianggap sebagai situs kuil paling suci, dan penting bagi orang Yahudi, dan Kristen di seluruh dunia.

Sejarah Solomon Temple

Solomon atau Sulaiman merupakan putra Nabi Daud. Dalam tradisi, ketika Daud meninggal, Sulaiman lantas mewarisi kerajaan dan kekayaan ayahnya yang luar biasa.

Sulaiman digambarkan sebagai penguasa yang bijaksana dan pembangun yang hebat. Dikatakan juga bahwa dia memiliki istana yang mewah. Pasukannya juga besar, bahkan kerajaannya mencakup keseluruhan wilayah Israel dan Palestina.

Hanya dalam waktu empat tahun putra Daud ini terbilang sukses untuk mengambil alih kerajaan dan mulai membangun kuil pertamanya. Kuil ini dibangun dari balok-balok batu, sedangkan untuk atap dan bagian dalam dilapisi dengan papan kayu mewah. Sulaiman menggunakan emas murni untuk melapisi bagian dalam kuil tersebut.

Namun tidak ada satu pun batu dari struktur ini yang pernah ditemukan, meskipun sudah lebih dari satu abad mencari hubungan antara teks Alkitab dan bukti lokasi penggalian. Para arkeolog tetap saja tidak mendapatkan apa-apa.

Meski tidak menemukan apa-apa, bukan berarti hal yang dilakukan para arkeolog ini tanpa hasil. Dalam sejarahnya mereka sempat menemukan tanda-tanda kekuasaan Raja Sulaiman di tanah Israel.

Dikutip dari Discover Magazine, Hampir di abad yang lalu, para penggali mengatakan mereka menemukan istal atau punggung kuda Sulaiman di sebuah situs bernama Megiddo, yang merupakan fokus dari kisah Armageddon dalam Alkitab.

Alkitab mengatakan bahwa Megiddo dan dua kota lainnya digunakan sebagai rumah bagi kuda dan penunggang kuda untuk kereta legendaris Sulaiman.
Namun, penggalian dalam beberapa tahun terakhir gagal menemukan bukti adanya tulang kuda atau tanda-tanda jelas adanya kavaleri.

Hal tersebut lantas membuat sejumlah sejarawan Alkitab menemukan alasan untuk meragukan cerita tradisional Raja Solomon.