Perusahaan China Incar Warga Negara Lain untuk Uji Vaksin Corona

Minggu, 02 Agustus 2020 - 09:42 WIB
Beberapa pengamat juga mempertanyakan apakah perusahaan akan dapat bekerja pada kecepatan yang dijanjikan, dan dengan ketelitian yang diperlukan uji coba tersebut. Dan fakta bahwa China bersedia menyetujui vaksin CanSino untuk digunakan di militer sebelum uji coba fase III selesai diangkat.

“Keputusan itu bersifat politis, dan tidak bersifat ilmiah. Itu tidak menunjukkan apa pun tentang kemanjuran potensial vaksin ini," kata Marie-Paule Kieny, seorang peneliti vaksin di INSERM, lembaga penelitian kesehatan nasional Prancis, di Paris.

Uji coba Tahap III menghadirkan tantangan bagi pembuat vaksin di seluruh dunia, seperti kebutuhan untuk merekrut peserta yang cukup dan staf kesehatan yang berkualitas. "Menunjukkan bahwa vaksin memprovokasi respons kekebalan dan melindungi orang dari virus memerlukan data pada 20.000-40.000 orang yang telah dipecah menjadi kelompok kontrol dan pengujian dan kemudian diikuti selama beberapa bulan atau bahkan bertahun-tahun," kata para ilmuwan.

Untuk mencapai angka yang dibutuhkan, percobaan mungkin perlu menggabungkan hasil dari puluhan rumah sakit, masing-masing memasok data dari ratusan pasien. "Semua hal ini harus dilakukan, dan dilakukan dengan benar," kata Kim.

"Jumlah situs yang dapat melakukan ini dan menangani volume terbatas. Bahkan situs terbaik pun akan mengalami kesulitan," katanya lagi.

Banyak perusahaan China yang dirugikan karena mereka tidak membangun jaringan rumah sakit di seluruh dunia. AstraZeneca, yang mempublikasikan 3 hasil uji coba awal yang menjanjikan untuk vaksinnya -berdasarkan virus dingin simpanse- pada hari yang sama dengan CanSino, sedang melakukan studi fase III di Inggris, Brasil dan Afrika Selatan.

Moderna telah meluncurkan uji coba vaksinnya, yang memunculkan respons kekebalan dengan RNA yang disintesis yang meniru RNA yang digunakan oleh virus corona untuk ditiru, pada 30.000 orang di seluruh Amerika Serikat, negara dengan banyak peneliti klinis berpengalaman untuk melakukan uji coba, dan wabah besar Corona.

Namun, Kieny menunjukkan bahwa Sinopharm telah bermitra dengan Pemerintah UEA dan Grup 42 Healthcare, sebuah perusahaan kecerdasan buatan lokal, untuk uji coba fase III. Lalu Sinovac telah bermitra dengan Institut Butantan di São Paulo, Brasil.

"Sejauh ini, perusahaan-perusahaan China tampaknya telah berhasil dalam menemukan mitra," katanya.

Data yang Cukup?
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More