Cincin Emas Bertuliskan Masha Allah dan Prasasti Doa Nabi Daud Ditemukan di Tepi Barat

Rabu, 04 Oktober 2023 - 06:11 WIB
Para arkeolog menemukan cincin emas bertuliskan Mashallah dan prasasti teks Doa Daud di sebuah biara sekitar 17 kilometer tenggara Yerusalem di Tepi Barat. Foto/Live Science/Hebrew University of Yerusalem
YERUSALEM - Para arkeolog menemukan cincin emas bertuliskan "Masha Allah" dan prasasti teks “Doa Daud” di sebuah biara sekitar 17 kilometer tenggara Yerusalem di Tepi Barat. Teks Doa Nabi Daud ini ditulis dalam bahasa Yunani Koine, yang sering digunakan dalam salinan awal Perjanjian Baru.

Tim arkeolog prasasti Doa Daud ditemukan di salah satu blok bangunan yang terletak di lantai biara dan memiliki gambar salib di atasnya. Teks itu diperkirakan berusia 1.500 tahun dan merekam bagian dari Mazmur 86 yang juga dikenal sebagai “Doa Daud”.

Teks tersebut berbunyi, “Yesus Kristus, lindungi aku, karena aku miskin dan membutuhkan," dan ini tidak benar. Mazmur tersebut sebenarnya mengatakan, "Dengarkan aku, Tuhan, dan jawablah aku, karena aku miskin dan membutuhkan. Jagalah hidupku, karena aku setia kepada-Mu,” kata para peneliti dalam pernyataan tersebut dikutip SINDOnews dari laman Live Science, Rabu (4/10/2023).





Meskipun penulis membuat teks dalam bahasa Yunani, tulisannya mengandung kesalahan tata bahasa. Ini menurut para peneliti menunjukkan bahwa bahasa ibu si penulis adalah bahasa semit.

Biara kuno ini terletak di situs Hyrcania dan dibangun di atas sisa-sisa benteng berusia 2.100 tahun yang dibangun oleh Hasmoneans. Diketahui Hasmoneans adalah sebuah dinasti penguasa Yahudi yang menguasai wilayah tersebut pada saat itu.



Biara ini dibangun pada tahun 492 dan diberi nama Kastellion, atau “Kastil Kecil,” dalam bahasa Yunani kuno. Pada saat biara ini dibangun, wilayah tersebut merupakan bagian dari Kekaisaran Bizantium, yang menguasai wilayah yang membentang dari Balkan hingga Mesir.

Pada tahun 635, Kekhalifahan Rashidun menaklukkan wilayah tersebut, tetapi tetap memperbolehkan biara tersebut beroperasi. Sebelumnya telah dilakukan penyelidikan arkeologi singkat terhadap biara tersebut, namun ini adalah penggalian ilmiah skala besar pertama yang dilakukan tim tersebut.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More