5 Reruntuhan Kota Benteng Kuno Ini Diklaim Mirip Bangunan Zaman Nabi Daud
loading...
A
A
A
YERUSALEM - Penemuan reruntuhan struktur 5 kota benteng di luar Yerusalem diklaim mirip bangunan pada zaman kepemimpinan Nabi Daud . Semua kota menampilkan dua tembok paralel di tengah dan jalan yang terorganisir, menunjukkan jaringan tersebut terhubung ke satu kerajaan.
Kelima kota tersebut ditemukan secara terpisah, arkeolog Yosef Garfinkle dari Hebrew University of Jerusalem mengklaim dia adalah orang pertama yang menghubungkan titik-titik tersebut. Penemuan itu menentukan struktur itu adalah jaringan perkotaan terorganisir yang dibangun sekitar 1000 SM.
Yosef Garfinkle percaya bahwa kota-kota tersebut berasal dari awal abad ke-10 SM, sekitar 200 tahun dari perkiraan sebelumnya, dengan konstruksi mirip pada zaman Raja Daud. Dalam studi yang diterbitkan pada bulan Juni 2023, dia menggambarkan semua kota menampilkan dua tembok paralel di tengah dan jalan yang terorganisir.
Daud dikatakan sebagai seorang anak gembala yang menjadi raja ketiga dan paling penting sekitar 1000 SM ketika dia menyatukan semua suku Israel. Namun, cerita itu masih diperdebatkan karena kurangnya bukti.
“Saya benci menggunakan istilah 'mencoba membuktikan Alkitab', karena saya tidak mencoba membuktikan apa pun. Itu tidak berarti bahwa semuanya, 100%, adalah kenangan sejarah. Kadang ada kesalahan, kadang ada angan-angan, kadang ada ideologi,” katanya dikutip SINDOnews dari laman Daily Mail, Sabtu (15/7/2023).
Situs reruntuhan kelima kota itu berada di Khirbet Qeiyafa, Tell en-Naṣbeh, Khirbet ed-Dawwara, Lachish, dan Beth Shemesh, terletak di utara dan barat Yerusalem.
Kota berbenteng di Khirbet Qeiyafa, yang digali dari tahun 2007 hingga 2013. Di sana ditemukan dua gerbang, dua piazza, tembok kota kasemate, sabuk bangunan periferal yang berbatasan dengan tembok kota.
Ada juga sebuah bangunan berpilar besar dan bangunan umum utama dengan struktur yang tertinggi. Casemate terdiri dari dua yang lebih tipis, paralel, dengan ruang kosong di antara keduanya.
Kelima kota tersebut ditemukan secara terpisah, arkeolog Yosef Garfinkle dari Hebrew University of Jerusalem mengklaim dia adalah orang pertama yang menghubungkan titik-titik tersebut. Penemuan itu menentukan struktur itu adalah jaringan perkotaan terorganisir yang dibangun sekitar 1000 SM.
Yosef Garfinkle percaya bahwa kota-kota tersebut berasal dari awal abad ke-10 SM, sekitar 200 tahun dari perkiraan sebelumnya, dengan konstruksi mirip pada zaman Raja Daud. Dalam studi yang diterbitkan pada bulan Juni 2023, dia menggambarkan semua kota menampilkan dua tembok paralel di tengah dan jalan yang terorganisir.
Daud dikatakan sebagai seorang anak gembala yang menjadi raja ketiga dan paling penting sekitar 1000 SM ketika dia menyatukan semua suku Israel. Namun, cerita itu masih diperdebatkan karena kurangnya bukti.
“Saya benci menggunakan istilah 'mencoba membuktikan Alkitab', karena saya tidak mencoba membuktikan apa pun. Itu tidak berarti bahwa semuanya, 100%, adalah kenangan sejarah. Kadang ada kesalahan, kadang ada angan-angan, kadang ada ideologi,” katanya dikutip SINDOnews dari laman Daily Mail, Sabtu (15/7/2023).
Situs reruntuhan kelima kota itu berada di Khirbet Qeiyafa, Tell en-Naṣbeh, Khirbet ed-Dawwara, Lachish, dan Beth Shemesh, terletak di utara dan barat Yerusalem.
Kota berbenteng di Khirbet Qeiyafa, yang digali dari tahun 2007 hingga 2013. Di sana ditemukan dua gerbang, dua piazza, tembok kota kasemate, sabuk bangunan periferal yang berbatasan dengan tembok kota.
Ada juga sebuah bangunan berpilar besar dan bangunan umum utama dengan struktur yang tertinggi. Casemate terdiri dari dua yang lebih tipis, paralel, dengan ruang kosong di antara keduanya.