Gurita Antartika Mampu Hidup di Lautan Terdingin Tanpa Pembekuan, Ini Rahasianya
Senin, 09 Oktober 2023 - 21:08 WIB
WASHINGTON - Gurita Antartika hidup di perairan terdingin di dunia, dengan suhu tertinggi 10 derajat Celcius (50°F) dan sering turun hingga minus 2 derajat Celcius (28°F). Bagaimana makhluk berdarah dingin ini bertahan dalam kondisi ekstrem masih menjadi misteri.
Menurut penyelidikan yang dipimpin oleh Laboratorium Biologi Kelautan di AS, gurita Antartika tampaknya memiliki enzim yang beradaptasi dengan suhu dingin. Kondisi ini mirip dengan banyak spesies lain yang hidup di perairan yang sangat dingin.
Protein tersebut memainkan peran penting dalam banyak reaksi biokimia. Pada makhluk di Antartika, fleksibilitas uniknya memungkinkan mereka berfungsi bahkan pada suhu yang lebih rendah.
Para peneliti dari Laboratorium Biologi Kelautan, Universitas Puerto Rico, dan Institut Gangguan Neurologis dan Stroke Nasional AS memutuskan untuk menggali lebih dalam. Mereka menciptakan dua model, satu berdasarkan enzim pompa natrium-kalium yang ditemukan pada gurita Antartika (Pareledone).
Sedangkan yang lainnya berdasarkan pompa yang sama yang ditemukan pada spesies beriklim sedang yang disebut gurita dua tempat (Octopus bimaculatus). Para peneliti memilih enzim ini karena mampu mengekspor tiga ion natrium dan mengimpor dua ion kalium dengan mengorbankan satu molekul adenosin trifosfat (ATP), yang merupakan sumber energi sel.
Pertukaran ini penting untuk rangsangan sel dan pengangkutan zat terlarut. “Karena pentingnya hal ini, (pompa natrium-kalium) harus berada di bawah seleksi ketat agar dapat beroperasi secara efisien di lingkungan termal yang berbeda,” keterangan para penulis dikutip SINDOnews dari laman Science Alert, Senin (9/10/2023).
Seperti dugaan tim, pompa Antartika bekerja lebih baik pada suhu minus 1,8 derajat Celcius dibandingkan pompa di daerah beriklim sedang. Secara intrinsik dia kurang sensitif terhadap dingin. Studi ini dipublikasikan di PNAS.
Namun, gurita aneh dari genus Pareledone baru-baru ini ditemukan menggunakan ketiga jantungnya untuk memompa jenis darah biru khusus ke seluruh tubuhnya. Cara ini berfungsi memasok oksigen ke jaringan tubuh dari lingkungan yang sangat dingin seperti Antartika.
Menurut penyelidikan yang dipimpin oleh Laboratorium Biologi Kelautan di AS, gurita Antartika tampaknya memiliki enzim yang beradaptasi dengan suhu dingin. Kondisi ini mirip dengan banyak spesies lain yang hidup di perairan yang sangat dingin.
Protein tersebut memainkan peran penting dalam banyak reaksi biokimia. Pada makhluk di Antartika, fleksibilitas uniknya memungkinkan mereka berfungsi bahkan pada suhu yang lebih rendah.
Para peneliti dari Laboratorium Biologi Kelautan, Universitas Puerto Rico, dan Institut Gangguan Neurologis dan Stroke Nasional AS memutuskan untuk menggali lebih dalam. Mereka menciptakan dua model, satu berdasarkan enzim pompa natrium-kalium yang ditemukan pada gurita Antartika (Pareledone).
Sedangkan yang lainnya berdasarkan pompa yang sama yang ditemukan pada spesies beriklim sedang yang disebut gurita dua tempat (Octopus bimaculatus). Para peneliti memilih enzim ini karena mampu mengekspor tiga ion natrium dan mengimpor dua ion kalium dengan mengorbankan satu molekul adenosin trifosfat (ATP), yang merupakan sumber energi sel.
Pertukaran ini penting untuk rangsangan sel dan pengangkutan zat terlarut. “Karena pentingnya hal ini, (pompa natrium-kalium) harus berada di bawah seleksi ketat agar dapat beroperasi secara efisien di lingkungan termal yang berbeda,” keterangan para penulis dikutip SINDOnews dari laman Science Alert, Senin (9/10/2023).
Seperti dugaan tim, pompa Antartika bekerja lebih baik pada suhu minus 1,8 derajat Celcius dibandingkan pompa di daerah beriklim sedang. Secara intrinsik dia kurang sensitif terhadap dingin. Studi ini dipublikasikan di PNAS.
Namun, gurita aneh dari genus Pareledone baru-baru ini ditemukan menggunakan ketiga jantungnya untuk memompa jenis darah biru khusus ke seluruh tubuhnya. Cara ini berfungsi memasok oksigen ke jaringan tubuh dari lingkungan yang sangat dingin seperti Antartika.
(wib)
Lihat Juga :
tulis komentar anda