5 Benda Menakjubkan yang Menguak Kemajuan Teknologi Kuno
Rabu, 18 Oktober 2023 - 07:01 WIB
Titiknya berada sekitar 11 sentimeter dari sisi datar, dan panjang fokus sekitar 12 sentimeter. Ukuran jni akan membuatnya setara dengan kaca pembesar tiga kali. Jika dalam kombinasi dengan lensa lain, bisa mencapai pembesaran yang jauh lebih besar.
Permukaan lensa memiliki 12 cekungan yang terbuka selama penggilingan, yang akan berisi naphta atau cairan lain yang terperangkap dalam kristal mentah. Sejak penemuan lebih dari satu abad yang lalu ini, ilmuwan dan sejarawan telah mendebatkan penggunaannya. Beberapa orang mengusulkan bahwa itu digunakan sebagai kaca pembesar, dan yang lain berpendapat bahwa itu kaca pembakar yang digunakan untuk memulai api dengan mengkonsentrasikan sinar matahari.
Namun, profesor Italia terkemuka Giovanni Pettinato mengusulkan bahwa lensa ini digunakan oleh bangsa Asiria kuno sebagai bagian dari teleskop, yang akan menjelaskan bagaimana bangsa Asiria begitu mengenal astronomi.
Menurut pandangan umum, teleskop ditemukan oleh pembuat kacamata Belanda, Hans Lippershey pada 1608 M dan Galileo sebagai yang pertama mengarahkannya ke langit dan menggunakannya untuk mempelajari kosmos. Tetapi bahkan Galileo sendiri mencatat bahwa 'orang kuno' telah tahu tentang teleskop sejak lama sebelumnya. Meskipun lensa sudah ada sebelum lensa Nimrud, Pettinato percaya bahwa ini adalah salah satu yang pertama digunakan dalam teleskop.
Situs tersebut di Warren Field, Crathes, Aberdeenshire, berisi barisan 12 lubang sepanjang 50 meter yang dibuat oleh orang Britania Zaman Batu dan yang digunakan sejak sekitar 8.000 SM (periode Mesolitik awal) hingga sekitar 4000 SM (Neolitik awal).
Lubang-lubang ini mewakili bulan dalam setahun serta fase-fase bulan. Mereka terbentuk dalam desain lengkung kompleks di mana setiap bulan lunar dibagi menjadi tiga minggu sekitar sepuluh hari - yang mewakili bulan yang semakin besar, bulan purnama, dan bulan yang berkurang.
Hal ini juga memungkinkan pengamatan matahari tengah musim dingin sehingga kalender lunar bisa disesuaikan setiap tahun untuk membawanya kembali sejajar dengan tahun surya. Seluruh lengkung mewakili satu tahun dan mungkin juga mencerminkan pergerakan bulan di langit.
Permukaan lensa memiliki 12 cekungan yang terbuka selama penggilingan, yang akan berisi naphta atau cairan lain yang terperangkap dalam kristal mentah. Sejak penemuan lebih dari satu abad yang lalu ini, ilmuwan dan sejarawan telah mendebatkan penggunaannya. Beberapa orang mengusulkan bahwa itu digunakan sebagai kaca pembesar, dan yang lain berpendapat bahwa itu kaca pembakar yang digunakan untuk memulai api dengan mengkonsentrasikan sinar matahari.
Namun, profesor Italia terkemuka Giovanni Pettinato mengusulkan bahwa lensa ini digunakan oleh bangsa Asiria kuno sebagai bagian dari teleskop, yang akan menjelaskan bagaimana bangsa Asiria begitu mengenal astronomi.
Menurut pandangan umum, teleskop ditemukan oleh pembuat kacamata Belanda, Hans Lippershey pada 1608 M dan Galileo sebagai yang pertama mengarahkannya ke langit dan menggunakannya untuk mempelajari kosmos. Tetapi bahkan Galileo sendiri mencatat bahwa 'orang kuno' telah tahu tentang teleskop sejak lama sebelumnya. Meskipun lensa sudah ada sebelum lensa Nimrud, Pettinato percaya bahwa ini adalah salah satu yang pertama digunakan dalam teleskop.
3. Sistem kalender
Penelitian yang dilakukan di situs kuno National Trust for Scotland pada 2004 mengungkapkan bahwa situs tersebut berisi sistem kalender yang canggih berusia sekitar 10.000 tahun. Temuan ini menjadikannya kalender tertua yang pernah ditemukan di dunia.Situs tersebut di Warren Field, Crathes, Aberdeenshire, berisi barisan 12 lubang sepanjang 50 meter yang dibuat oleh orang Britania Zaman Batu dan yang digunakan sejak sekitar 8.000 SM (periode Mesolitik awal) hingga sekitar 4000 SM (Neolitik awal).
Lubang-lubang ini mewakili bulan dalam setahun serta fase-fase bulan. Mereka terbentuk dalam desain lengkung kompleks di mana setiap bulan lunar dibagi menjadi tiga minggu sekitar sepuluh hari - yang mewakili bulan yang semakin besar, bulan purnama, dan bulan yang berkurang.
Hal ini juga memungkinkan pengamatan matahari tengah musim dingin sehingga kalender lunar bisa disesuaikan setiap tahun untuk membawanya kembali sejajar dengan tahun surya. Seluruh lengkung mewakili satu tahun dan mungkin juga mencerminkan pergerakan bulan di langit.
4. Mekanisme Antikythera
Mekanisme Antikythera ditemukan pada tahun 1900 selama pemulihan kapal karam di pulau Yunani, Antikythera, di kedalaman 60 meter. Bentuknya berupa perangkat logam yang terdiri dari kombinasi gigi yang rumit, dan berasal dari abad ke-2 SM.Baca Juga
tulis komentar anda