Perbandingan Drone Kamikaze Hamas dan Israel, Canggih Mana?

JAKARTA - Hamas mengklaim menggunakan drone kamikaze Zouari dalam serangan 7 Oktober 2023 ke Israel dan berhasil memporak-porandakan sejumlah fasilitas militer.

Melansir laman Eurasiantimes.com, Kamis (19/10/2023), serangan tersebut menyasar pangkalan militer Pasukan Pertahanan Israel (IDF). Drone dilepaskan dengan sistem peluncuran ketapel gas serta mulai mencapai sasaran darat.

Nama drone Zouari diambil dari Mohamed Zouari, pembuat drone asal Tunisia yang tewas pada 2016. Diketahui, drone Zouari mirip dengan drone Lancet milik Rusia. Sebelumnya, drone Zouari terlihat sebagai pengintai, namun saat ini drone sudah diadaptasi untuk peran serangan.





Melansir laman Forbes.com, meski sistem panduan drone kamikaze Zouari tidak diketahui, namun kemungkinan sudah diprogram dengan koordinat GPS target serta digunakan pada lokasi tetap. Hal ini memungkinkan sasaran bernilai tinggi seperti barak militer hingga pusat komando untuk menghambat respons.

Drone bunuh diri yang dimiliki Hamas ini dikembangkan oleh Iran Aircraft Manufacturing Industrial Company (HESA). Drone Zouari dapat mencapai kecepatan maksimum 185 kilometer per jam. Selain itu, drone tersebut diklaim mempunyai jangkauan 2.500 kilometer.

Israel juga mempunyai drone kamikaze yakni Harop. Harop dikembangkan oleh Israel Aircraft Industries (IAI). Drone tersebut memiliki keunggulan. Apabila target tidak ditemukan atau tidak jadi melakukan aksi, drone Harop akan kembali ke pangkalan serta mendarat secara otonom.



Drone yang dirancang dapat menembus pertahanan lawan itu dibuat berkarakteristik siluman. Harop dirancang sebagai senjata udara yang efektif. Pihak pengembang mengatakan, drone Harop merupakan kombinasi antara UAV (pesawat tanpa awak) dan persenjataan yang mematikan. Mempunyai jangkauan 1.000 kilometer, Harop dapat menghancurkan sasarannya melalui deteksi emisi radio.