Penjelasan Ilmiah Fenomena Kabut Tebal di Laut Selatan Jawa
Senin, 23 Oktober 2023 - 09:14 WIB
Kelembaban saat ini sudah berada di atas 95 persen atau dikatakan sangat lembab. Kemudian suhu udara juga sangat dingin sehingga terjadilah kabut. Kabut tersebut bisa terjadi kapanpun baik siang ataupun malam.
Namun, seiring dengan peningkatan suhu dan munculnya sinar matahari maka kabut ini akan memudar. Kabut ini terjadi karena kondensasi atau titik-titik air yang berada di permukaan bumi karena kelembaban yang tinggi dan suhu yang rendah. "kabut ini bisa terjadi di mana saja terutama itu di perairan laut selatan," tuturnya.
Hal ini bisa terjadi pada saat musim kemarau karena sinar matahari yang masuk ke bumi kemudian dipantulkan kembali energinya terlepas semua sehingga suhunya menjadi dingin sekali. Dan kalau orang Jawa Itu bilangnya bediding.
"Jika suhu udara sangat dingin kemudian di area tersebut kelembabannya cukup tinggi, maka bisa memicu terjadinya kabut," katanya.
Namun, seiring dengan peningkatan suhu dan munculnya sinar matahari maka kabut ini akan memudar. Kabut ini terjadi karena kondensasi atau titik-titik air yang berada di permukaan bumi karena kelembaban yang tinggi dan suhu yang rendah. "kabut ini bisa terjadi di mana saja terutama itu di perairan laut selatan," tuturnya.
Hal ini bisa terjadi pada saat musim kemarau karena sinar matahari yang masuk ke bumi kemudian dipantulkan kembali energinya terlepas semua sehingga suhunya menjadi dingin sekali. Dan kalau orang Jawa Itu bilangnya bediding.
"Jika suhu udara sangat dingin kemudian di area tersebut kelembabannya cukup tinggi, maka bisa memicu terjadinya kabut," katanya.
(msf)
Lihat Juga :
tulis komentar anda