Misteri Kristal Kuning yang Ditemukan di Gurun Libya Mulai Terungkap
Minggu, 03 Desember 2023 - 23:41 WIB
TRIPOLI - Kristal kaca kuning misterius yang ditemukan di gurun Libya pada tahun 1933 mulai sedikit terungkap. Para ilmuwan memperkirakan jenis kaca aneh ini berasal dari meteorit yang jatuh menghantam Bumi.
Kristal kaca kuning misterius itu ditemukan di Gurun Laut Pasir Besar yang membentang di area seluas 72.000 kilometer persegi yang menghubungkan Mesir dan Libya. Jika Anda berada di bagian tertentu gurun di tenggara Libya dan barat daya Mesir, Anda akan melihat pecahan kaca kuning tersebar di lanskap berpasir.
Kristal kaca kuning ini pertama kali dijelaskan dalam makalah ilmiah pada tahun 1933 dan dikenal sebagai kaca gurun Libya. Kolektor mineral menghargai keindahannya, kelangkaannya, dan misterinya.
Kini, berkat teknologi mikroskop canggih, sejumlah ilmuwan dari universitas dan pusat sains di Jerman, Mesir dan Maroko, mengidentifikasi kristal kaca itu berasal dari tumbukan meteorit.
Pada tahun 1996, para ilmuwan menetapkan bahwa kaca tersebut berusia hampir 29 juta tahun. Penelitian selanjutnya menunjukkan bahwa bahan sumbernya terdiri dari butiran kuarsa, dilapisi dengan campuran mineral tanah liat serta besi dan titanium oksida.
Temuan terakhir ini menimbulkan lebih banyak pertanyaan, karena usia yang diusulkan lebih tua dibandingkan sumber bahan yang cocok di wilayah yang relevan di gurun Laut Pasir Besar. Sederhananya: bahan sumber tersebut tidak ada di lokasi tersebut 29 juta tahun yang lalu.
Untuk penelitian kami baru-baru ini, rekan penulis memperoleh dua potong kaca dari penduduk setempat yang mengumpulkannya di wilayah Al Jaouf di tenggara Libya. Kemudian sampel itu dipelajari dengan teknik mikroskop elektron transmisi (TEM) yang canggih, sehingga memungkinkan melihat partikel kecil suatu material, 20.000 kali lebih kecil dari ketebalan lembaran kertas.
Kristal kaca kuning misterius itu ditemukan di Gurun Laut Pasir Besar yang membentang di area seluas 72.000 kilometer persegi yang menghubungkan Mesir dan Libya. Jika Anda berada di bagian tertentu gurun di tenggara Libya dan barat daya Mesir, Anda akan melihat pecahan kaca kuning tersebar di lanskap berpasir.
Kristal kaca kuning ini pertama kali dijelaskan dalam makalah ilmiah pada tahun 1933 dan dikenal sebagai kaca gurun Libya. Kolektor mineral menghargai keindahannya, kelangkaannya, dan misterinya.
Kini, berkat teknologi mikroskop canggih, sejumlah ilmuwan dari universitas dan pusat sains di Jerman, Mesir dan Maroko, mengidentifikasi kristal kaca itu berasal dari tumbukan meteorit.
Pada tahun 1996, para ilmuwan menetapkan bahwa kaca tersebut berusia hampir 29 juta tahun. Penelitian selanjutnya menunjukkan bahwa bahan sumbernya terdiri dari butiran kuarsa, dilapisi dengan campuran mineral tanah liat serta besi dan titanium oksida.
Temuan terakhir ini menimbulkan lebih banyak pertanyaan, karena usia yang diusulkan lebih tua dibandingkan sumber bahan yang cocok di wilayah yang relevan di gurun Laut Pasir Besar. Sederhananya: bahan sumber tersebut tidak ada di lokasi tersebut 29 juta tahun yang lalu.
Untuk penelitian kami baru-baru ini, rekan penulis memperoleh dua potong kaca dari penduduk setempat yang mengumpulkannya di wilayah Al Jaouf di tenggara Libya. Kemudian sampel itu dipelajari dengan teknik mikroskop elektron transmisi (TEM) yang canggih, sehingga memungkinkan melihat partikel kecil suatu material, 20.000 kali lebih kecil dari ketebalan lembaran kertas.
tulis komentar anda