Sejumlah Tentara AS Trauma Otak usai Diserang Rudal Iran
Senin, 22 Januari 2024 - 06:12 WIB
NEW YORK - Sejumlah tentara Amerika Serikat (AS) dinilai kemungkinan menderita cedera otak traumatis pasca serangan rudal dan roket terhadap pangkalan militer di Irak barat.
Menurut pernyataan yang dikeluarkan Pusat Komando Amerika Serikat, serangan tersebut dilaporkan terjadi pada pukul 18.30 (waktu setempat) di Pangkalan Udara Al-Assad, tempat beberapa tentara AS ditempatkan.
Menurut pernyataan itu, kondisi mereka yang terkena dampak tidak diketahui dan setidaknya satu anggota militer Irak terluka.
Pasukan koalisi AS dan mitra Irak sedang mencoba untuk mengkonfirmasi laporan mengenai beberapa cedera ringan di antara personel AS dan satu anggota pasukan keamanan Irak yang terluka parah, kata tiga pejabat pertahanan.
Para pejabat militer Irak mengatakan markas besar Brigade ke-29 dan Divisi Ketujuh negara itu rusak akibat serangan itu.
Pusat Komando menyalahkan pemberontak yang didukung Iran atas serangan yang melibatkan banyak rudal dan roket.
“Sebagian besar proyektil berhasil dicegat oleh sistem pertahanan udara pangkalan itu sementara yang lain berhasil mengenai pangkalan itu,” kata Pusat Komando seperti dilansir dari AFP, Minggu (21/1/2024).
Al-Muqawama al-Islamiyya di Irak mengaku bertanggung jawab atas serangan itu dan mengatakan amunisi diluncurkan sebagai bagian dari pendekatan mereka untuk melawan pasukan pendudukan AS di Irak dan wilayah tersebut.
Faktanya, hal itu sebagai respons terhadap pembunuhan rezim Zionis terhadap warga Palestina di Gaza.
Menurut pernyataan yang dikeluarkan Pusat Komando Amerika Serikat, serangan tersebut dilaporkan terjadi pada pukul 18.30 (waktu setempat) di Pangkalan Udara Al-Assad, tempat beberapa tentara AS ditempatkan.
Menurut pernyataan itu, kondisi mereka yang terkena dampak tidak diketahui dan setidaknya satu anggota militer Irak terluka.
Pasukan koalisi AS dan mitra Irak sedang mencoba untuk mengkonfirmasi laporan mengenai beberapa cedera ringan di antara personel AS dan satu anggota pasukan keamanan Irak yang terluka parah, kata tiga pejabat pertahanan.
Para pejabat militer Irak mengatakan markas besar Brigade ke-29 dan Divisi Ketujuh negara itu rusak akibat serangan itu.
Pusat Komando menyalahkan pemberontak yang didukung Iran atas serangan yang melibatkan banyak rudal dan roket.
“Sebagian besar proyektil berhasil dicegat oleh sistem pertahanan udara pangkalan itu sementara yang lain berhasil mengenai pangkalan itu,” kata Pusat Komando seperti dilansir dari AFP, Minggu (21/1/2024).
Al-Muqawama al-Islamiyya di Irak mengaku bertanggung jawab atas serangan itu dan mengatakan amunisi diluncurkan sebagai bagian dari pendekatan mereka untuk melawan pasukan pendudukan AS di Irak dan wilayah tersebut.
Faktanya, hal itu sebagai respons terhadap pembunuhan rezim Zionis terhadap warga Palestina di Gaza.
(wbs)
tulis komentar anda