Ilmuwan Temukan Cara Baru Mendapatkan Emas Tanpa Perlu Menambang
Sabtu, 02 Maret 2024 - 20:30 WIB
JAKARTA - Para ilmuwan berhasil menemukan cara mudah mendapat emas tanpa perlu bersusah payah menambang di perut bumi. Yaitu dengan cara mengekstrak kandungan emas dari perangkat elektronik yang sudah tidak dipakai.
Banyak perangkat elektronik, seperti smartphone, komputer, dan televisi, mengandung sedikit emas dalam komponen seperti konektor, papan sirkuit, dan sirkuit terpadu, tetapi biasanya dianggap limbah elektronik.
Ketika perangkat-perangkat ini sudah tidak digunakan lagi, maka langsung dibuang dan emas yang melekat pada perangkat elektronik ini ikut hilang. Upaya mengambil emas dari sampah elektronik ini hingga kini masih belum bisa dilakukan lantaran seringkali memerlukan bahan kimia yang sangat beracun.
Namun, tim yang dipimpin Profesor Mezzenga dari ETH menemukan solusi luar biasa. Mereka menggunakan produk sampingan dari proses pembuatan keju untuk mengekstrak emas dari limbah elektronik.
Dilansir dari Interesting Engineering, Sabtu (3/2/2024), Profesor Mezzenga menjelaskan metode mengekstrak emas ini menggunakan protein whey. Protein whey adalah cairan yang tersisa setelah susu dipotong dan disaring selama produksi keju. Materi ini mengandung protein, laktosa, vitamin, dan mineral.
Dalam simulasi, para peneliti menggunakan protein whey untuk membuat spons yang berfungsi menarik emas dari motherboard komputer bekas yang larut dalam asam. Spons ini bekerja lebih baik dengan menempel pada ion emas daripada logam lainnya karena struktur khusus protein-protein tersebut.
Setelah menyerap emas , materi itu diubah menjadi potongan-potongan kecil dan dilelehkan untuk membuat gumpalan. Mengejutkannya, dari 20 motherboard, tim mendapatkan gumpalan berat 450 miligram dan emas murni 91 persen. Para peneliti meyakini proses ini bisa digunakan dalam skala besar.
"Fakta yang paling saya sukai adalah bahwa kita menggunakan produk sampingan industri makanan untuk mendapatkan emas dari limbah elektronik," tulis Mezzenga dalam jurnal Advanced Materials.
Mendaur ulang limbah elektronik dan menciptakan nilai dari bahan-bahan limbah ini sesuai dengan prinsip ekonomi sirkular. Mendaur ulang limbah elektronik menjadi semakin penting bukan hanya karena alasan lingkungan, tetapi juga untuk mendaur ulang bahan berharga. Ini terobosan luar biasa di mana limbah dikurangi dan sumber daya berharga dipulihkan secara berkelanjutan. Penambangan sumber daya alam juga dapat diminimalisir sehingga dampak lingkungan dapat ditekan.
Banyak perangkat elektronik, seperti smartphone, komputer, dan televisi, mengandung sedikit emas dalam komponen seperti konektor, papan sirkuit, dan sirkuit terpadu, tetapi biasanya dianggap limbah elektronik.
Ketika perangkat-perangkat ini sudah tidak digunakan lagi, maka langsung dibuang dan emas yang melekat pada perangkat elektronik ini ikut hilang. Upaya mengambil emas dari sampah elektronik ini hingga kini masih belum bisa dilakukan lantaran seringkali memerlukan bahan kimia yang sangat beracun.
Namun, tim yang dipimpin Profesor Mezzenga dari ETH menemukan solusi luar biasa. Mereka menggunakan produk sampingan dari proses pembuatan keju untuk mengekstrak emas dari limbah elektronik.
Mengubah keju menjadi emas
Dilansir dari Interesting Engineering, Sabtu (3/2/2024), Profesor Mezzenga menjelaskan metode mengekstrak emas ini menggunakan protein whey. Protein whey adalah cairan yang tersisa setelah susu dipotong dan disaring selama produksi keju. Materi ini mengandung protein, laktosa, vitamin, dan mineral.
Dalam simulasi, para peneliti menggunakan protein whey untuk membuat spons yang berfungsi menarik emas dari motherboard komputer bekas yang larut dalam asam. Spons ini bekerja lebih baik dengan menempel pada ion emas daripada logam lainnya karena struktur khusus protein-protein tersebut.
Baca Juga
Setelah menyerap emas , materi itu diubah menjadi potongan-potongan kecil dan dilelehkan untuk membuat gumpalan. Mengejutkannya, dari 20 motherboard, tim mendapatkan gumpalan berat 450 miligram dan emas murni 91 persen. Para peneliti meyakini proses ini bisa digunakan dalam skala besar.
"Fakta yang paling saya sukai adalah bahwa kita menggunakan produk sampingan industri makanan untuk mendapatkan emas dari limbah elektronik," tulis Mezzenga dalam jurnal Advanced Materials.
Mendaur ulang limbah elektronik dan menciptakan nilai dari bahan-bahan limbah ini sesuai dengan prinsip ekonomi sirkular. Mendaur ulang limbah elektronik menjadi semakin penting bukan hanya karena alasan lingkungan, tetapi juga untuk mendaur ulang bahan berharga. Ini terobosan luar biasa di mana limbah dikurangi dan sumber daya berharga dipulihkan secara berkelanjutan. Penambangan sumber daya alam juga dapat diminimalisir sehingga dampak lingkungan dapat ditekan.
(msf)
tulis komentar anda