Dipakai Ukraina dan Houthi, Senjata Kecil Ini Membuat Panik Rusia dan AS
Rabu, 06 Maret 2024 - 12:05 WIB
Drone laut digunakan untuk menargetkan pengiriman dan infrastruktur Rusia di Laut Hitam, yang memiliki garis pantai Rusia dan Ukraina. Ukraina mengatakan drone tersebut telah menenggelamkan dan merusak kapal-kapal Rusia di sana.
Pejabat Kyiv mengatakan sekitar 20 persen serangan rudal Rusia ke Ukraina diluncurkan dari Laut Hitam. Mereka mengatakan armada Ukraina kehilangan 80 persen kapalnya setelah pendudukan Krimea oleh Rusia pada tahun 2014.
Drone Angkatan Laut Ukraina pertama kali menyerang kapal Rusia pada Oktober 2022 ketika menghantam kapal yang berlabuh di lepas pantai Krimea yang diduduki.
Juli lalu, Rusia mengatakan dua drone maritim Ukraina menghantam Jembatan Kerch, rute suplai utama yang menghubungkan Rusia ke Krimea, memaksa penutupan sementara. Laporan yang belum dikonfirmasi mengatakan drone Sea Baby digunakan dalam serangan itu. Bulan berikutnya, drone laut Ukraina menyerang pelabuhan Rusia dan merusak kapal perang, kata para pejabat.
Karena kalah senjata dan kalah jumlah dalam perang melawan tetangganya yang lebih besar, serangan drone laut Ukraina yang berani telah meningkatkan moral.
Pengetahuan dan kecerdikan Ukraina berada di balik pengembangan drone laut generasi baru.
Mereka dirancang dan diuji secara lokal, tetapi beberapa komponennya bersumber dari luar negeri. United24, organisasi penggalangan dana pemerintah yang meminta donasi dari perusahaan dan individu di seluruh dunia, mengumpulkan dana tersebut.
Meskipun drone laut tidak murah - Magura, misalnya, berharga sekitar USD384.000 dan model baru Sea Baby berharga sekitar USD340.000 - namun dapat merusak atau menenggelamkan kapal senilai ratusan juta dolar. United24 mengatakan sedang membangun armada drone pertama di dunia.
Pejabat Kyiv mengatakan sekitar 20 persen serangan rudal Rusia ke Ukraina diluncurkan dari Laut Hitam. Mereka mengatakan armada Ukraina kehilangan 80 persen kapalnya setelah pendudukan Krimea oleh Rusia pada tahun 2014.
Drone Angkatan Laut Ukraina pertama kali menyerang kapal Rusia pada Oktober 2022 ketika menghantam kapal yang berlabuh di lepas pantai Krimea yang diduduki.
Juli lalu, Rusia mengatakan dua drone maritim Ukraina menghantam Jembatan Kerch, rute suplai utama yang menghubungkan Rusia ke Krimea, memaksa penutupan sementara. Laporan yang belum dikonfirmasi mengatakan drone Sea Baby digunakan dalam serangan itu. Bulan berikutnya, drone laut Ukraina menyerang pelabuhan Rusia dan merusak kapal perang, kata para pejabat.
Karena kalah senjata dan kalah jumlah dalam perang melawan tetangganya yang lebih besar, serangan drone laut Ukraina yang berani telah meningkatkan moral.
Pengetahuan dan kecerdikan Ukraina berada di balik pengembangan drone laut generasi baru.
Mereka dirancang dan diuji secara lokal, tetapi beberapa komponennya bersumber dari luar negeri. United24, organisasi penggalangan dana pemerintah yang meminta donasi dari perusahaan dan individu di seluruh dunia, mengumpulkan dana tersebut.
Meskipun drone laut tidak murah - Magura, misalnya, berharga sekitar USD384.000 dan model baru Sea Baby berharga sekitar USD340.000 - namun dapat merusak atau menenggelamkan kapal senilai ratusan juta dolar. United24 mengatakan sedang membangun armada drone pertama di dunia.
tulis komentar anda