5 Hewan Liar di Sumatera yang Keberadaannya Terancam Punah
Senin, 25 Maret 2024 - 13:37 WIB
Gajah Sumatera memiliki sejumlah ciri khas tertentu. Di antaranya seperti bobot mencapai 3-5 ton dengan tinggi 2-3 meter, warna kulitnya terlihat lebih terang dibanding gajah Asia lain, punya dua tonjolan di bagian kepala hingga bagian telinga lebih kecil dan berbentuk segitiga. Biasanya, gajah Sumatera hidup di hutan-hutan dataran rendah di bawah 300 meter dpl. Namun, tak jarang hewan besar ini juga sering merambah ke dataran yang lebih tinggi.
Lebih jauh, gajah Sumatera juga menjadi salah satu satwa langka yang terancam punah. Pada 2011, IUCN menetapkan status konservasi hewan tersebut ke dalam kategori Critically Endangered (CR).
3. Orang Utan Sumatera
Orang Utan Sumatera (Pongo abelii) menjadi salah satu spesies orang utan asli Indonesia. Mengutip Dinas Kebudayaan DIY, hewan langka ini memiliki ciri fisik berupa rentang tubuhnya yang bisa mencapai 1,25 meter sampai 1,5 meter dengan berat berkisar dari 30-50 kg.
Apabila dibandingkan dengan orang utan Kalimantan, spesies orang utan Sumatera memiliki warna dan bulu yang lebih terang. Warnanya sendiri tampak coklat agak oranye, dan cenderung lebih tebal daripada kerabatnya di Kalimantan.
4. Beo Nias
Burung beo Nias (Gracula religiosa robusta) memiliki habitat di Pulau Nias, Sumatera Utara. Mengutip laman Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, burung ini punya postur tubuh (panjang) sekitar 40 cm.
Tak hanya memiliki paras gagah dan tampan, beo Nias punya keunikan lain pada menyatunya sepasang gelambir cuping telinga berwarna kuning. Selain itu, burung ini juga terkenal mahir dalam menirukan berbagai percakapan, termasuk suara
manusia.
Namun, keunikan yang dimilikinya itu justru membuat beo Nias banyak diburu. Tak jarang, para kolektor pun bersedia merogoh kocek mahal untuk memilikinya. Alhasil, keberadaannya pun semakin langka dan terancam punah.
Lebih jauh, gajah Sumatera juga menjadi salah satu satwa langka yang terancam punah. Pada 2011, IUCN menetapkan status konservasi hewan tersebut ke dalam kategori Critically Endangered (CR).
3. Orang Utan Sumatera
Orang Utan Sumatera (Pongo abelii) menjadi salah satu spesies orang utan asli Indonesia. Mengutip Dinas Kebudayaan DIY, hewan langka ini memiliki ciri fisik berupa rentang tubuhnya yang bisa mencapai 1,25 meter sampai 1,5 meter dengan berat berkisar dari 30-50 kg.Apabila dibandingkan dengan orang utan Kalimantan, spesies orang utan Sumatera memiliki warna dan bulu yang lebih terang. Warnanya sendiri tampak coklat agak oranye, dan cenderung lebih tebal daripada kerabatnya di Kalimantan.
4. Beo Nias
Burung beo Nias (Gracula religiosa robusta) memiliki habitat di Pulau Nias, Sumatera Utara. Mengutip laman Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, burung ini punya postur tubuh (panjang) sekitar 40 cm.Tak hanya memiliki paras gagah dan tampan, beo Nias punya keunikan lain pada menyatunya sepasang gelambir cuping telinga berwarna kuning. Selain itu, burung ini juga terkenal mahir dalam menirukan berbagai percakapan, termasuk suara
manusia.
Namun, keunikan yang dimilikinya itu justru membuat beo Nias banyak diburu. Tak jarang, para kolektor pun bersedia merogoh kocek mahal untuk memilikinya. Alhasil, keberadaannya pun semakin langka dan terancam punah.
Lihat Juga :
tulis komentar anda