Ilmuwan Menemukan Cara Tardigrades Bertahan Hidup dari Ledakan Nuklir
Kamis, 18 April 2024 - 18:59 WIB
BEIJING - Tardigrade, hewan yang dikenal sebagai hewan paling tangguh di Bumi , kembali menunjukkan kemampuan luar biasa mereka untuk bertahan hidup.
Seperti dilansir dari IFL Science, Kamis (18/4/2024), hewan mikroskopis ini mampu melewati berbagai kondisi ekstrem yang mematikan bagi makhluk lain, termasuk paparan radiasi tingkat tinggi.
Para ilmuwan baru-baru ini menemukan cara baru tardigrade melawan radiasi. Penelitian yang dipimpin oleh ahli biologi Courtney Clark Hachtel dari University of North Carolina di Asheville ini, mengungkap mekanisme luar biasa tardigrade dalam memperbaiki kerusakan DNA yang disebabkan oleh radiasi gamma.
Sebelumnya, diketahui bahwa tardigrade memiliki protein penekan kerusakan yang disebut Dsup untuk melindungi DNA mereka. Namun, tidak semua spesies tardigrade memiliki Dsup, menunjukkan adanya mekanisme lain untuk bertahan hidup.
Dalam penelitian ini, tim peneliti mengamati tardigrade spesies Hypsibius exemplaris yang terpapar radiasi gamma.
Hasilnya menunjukkan bahwa tardigrade ini meningkatkan produksi protein perbaikan DNA secara signifikan setelah paparan radiasi.
Mekanisme ini memungkinkan mereka untuk memperbaiki kerusakan DNA dengan cepat dan efisien, bahkan setelah terpapar dosis radiasi yang mematikan bagi manusia.
Penemuan ini memberikan wawasan baru tentang ketahanan ekstrem tardigrade dan potensinya untuk aplikasi di berbagai bidang.
Kemampuan luar biasa tardigrade untuk memperbaiki kerusakan DNA dapat menginspirasi pengembangan terapi baru untuk melawan kanker dan penyakit lain yang terkait dengan kerusakan DNA.
Selain itu, studi ini juga membuka kemungkinan menarik untuk mengeksplorasi tardigrade di lingkungan ekstrem di luar angkasa. Ketahanan mereka terhadap radiasi dan kondisi ekstrem lainnya dapat menjadikannya kandidat yang ideal untuk misi luar angkasa di masa depan.
Penelitian ini menunjukkan bahwa tardigrade masih menyimpan banyak misteri yang menunggu untuk diungkap. Dengan mempelajari mekanisme luar biasa mereka untuk bertahan hidup, para ilmuwan dapat membuka jalan bagi penemuan baru di bidang biologi, kedokteran, dan bahkan eksplorasi ruang angkasa.
Seperti dilansir dari IFL Science, Kamis (18/4/2024), hewan mikroskopis ini mampu melewati berbagai kondisi ekstrem yang mematikan bagi makhluk lain, termasuk paparan radiasi tingkat tinggi.
Para ilmuwan baru-baru ini menemukan cara baru tardigrade melawan radiasi. Penelitian yang dipimpin oleh ahli biologi Courtney Clark Hachtel dari University of North Carolina di Asheville ini, mengungkap mekanisme luar biasa tardigrade dalam memperbaiki kerusakan DNA yang disebabkan oleh radiasi gamma.
Sebelumnya, diketahui bahwa tardigrade memiliki protein penekan kerusakan yang disebut Dsup untuk melindungi DNA mereka. Namun, tidak semua spesies tardigrade memiliki Dsup, menunjukkan adanya mekanisme lain untuk bertahan hidup.
Dalam penelitian ini, tim peneliti mengamati tardigrade spesies Hypsibius exemplaris yang terpapar radiasi gamma.
Hasilnya menunjukkan bahwa tardigrade ini meningkatkan produksi protein perbaikan DNA secara signifikan setelah paparan radiasi.
Mekanisme ini memungkinkan mereka untuk memperbaiki kerusakan DNA dengan cepat dan efisien, bahkan setelah terpapar dosis radiasi yang mematikan bagi manusia.
Penemuan ini memberikan wawasan baru tentang ketahanan ekstrem tardigrade dan potensinya untuk aplikasi di berbagai bidang.
Kemampuan luar biasa tardigrade untuk memperbaiki kerusakan DNA dapat menginspirasi pengembangan terapi baru untuk melawan kanker dan penyakit lain yang terkait dengan kerusakan DNA.
Selain itu, studi ini juga membuka kemungkinan menarik untuk mengeksplorasi tardigrade di lingkungan ekstrem di luar angkasa. Ketahanan mereka terhadap radiasi dan kondisi ekstrem lainnya dapat menjadikannya kandidat yang ideal untuk misi luar angkasa di masa depan.
Penelitian ini menunjukkan bahwa tardigrade masih menyimpan banyak misteri yang menunggu untuk diungkap. Dengan mempelajari mekanisme luar biasa mereka untuk bertahan hidup, para ilmuwan dapat membuka jalan bagi penemuan baru di bidang biologi, kedokteran, dan bahkan eksplorasi ruang angkasa.
(wbs)
tulis komentar anda