Lebih Dahsyat ketimbang Dubai, Ini 9 Banjir Bandang Terbesar di Dunia

Sabtu, 20 April 2024 - 17:49 WIB
Banjir bandang terbesar keempat di dunia terjadi pada tahun 1841 di lembang sungai Indus.

Masalah dimulai pada Januari tahun itu, ketika gempa bumi memicu tanah longsor besar-besaran di lereng Nanga Parbat, puncak Himalaya yang terletak di Pakistan. Begitu banyak batuan yang runtuh dari gunung sehingga menghalangi aliran deras Sungai Indus dan menciptakan danau sedalam 500 kaki dan panjang puluhan mil.

Ketika bendungan alami itu akhirnya jebol pada bulan Juni, danau itu dikosongkan dengan kecepatan 540.000 meter kubik per detik, melepaskan gelombang banjir raksasa setinggi hampir 100 kaki. Korban bencana tersebut tidak tercatat, tetapi diketahui telah mendatangkan malapetaka di beberapa ratus mil Lembah Indus. Seluruh desa terhapus dari peta dan seluruh pasukan Sikh yang berjumlah 500 orang dilaporkan musnah di dekat kota Attock.

5. Banjir Amerika



Banjir bandang terbesar kelima di dunia terjadi di Amerika Serikat. Pada musim semi 1927, setelah berbulan-bulan dilanda hujan yang tak henti-hentinya, Sungai Mississippi bagian bawah meluap hingga mencapai titik puncaknya dan menjebol tanggulnya. Banjir yang dihasilkan membanjiri sekitar 16 juta hektare wilayah di tujuh negara bagian, dari Kairo, Illinois, hingga New Orleans. Kerusakan terparah terjadi di Arkansas, Mississippi, dan Louisiana, di mana sungai membanjiri begitu banyak lahan sehingga untuk sementara menciptakan laut dangkal selebar lebih dari 120 kilometer dan memaksa ribuan orang dievakuasi dengan perahu. Pada saat air surut pada akhir musim panas itu, setidaknya 250 orang meninggal dunia dan 1 juta lainnya terpaksa meninggalkan rumahnya.



6. Banjir Italia



Banjir bandang terbesar keenam di dunia terjadi di Italia pada tahun 1966. Banjir besar dimulai pada 4 November, ketika periode hujan deras menyebabkan Sungai Arno meluap, mengirimkan 18 miliar galon lumpur dan lumpur menyembur melalui jalan-jalan Florence. Ribuan rumah dan bisnis hancur, tetapi air juga mencapai beberapa galeri seni dan perpustakaan yang berisi artefak berharga dari era Renaisans.

Sekitar 1,5 juta buku terendam di Biblioteca Nazionale. Di tempat lain di kota, air bah menghancurkan atau merusak 1.500 lukisan dinding, patung, dan lukisan. Setelah bencana itu, sekelompok relawan internasional yang dikenal sebagai Mud Angels turun ke Florence untuk mengumpulkan puing-puing dan menyelamatkan kanvas dan naskah yang terendam air. Tim tersebut menyelamatkan banyak karya seni, tetapi dalam banyak kasus, proses restorasinya memakan waktu puluhan tahun.

7. Banjir China tahun 1938



Selama Perang China-Jepang Kedua pada Juni 1938, pasukan Nasionalis China dengan sengaja menghancurkan beberapa tanggul di Sungai Kuning untuk menghalangi pasukan Jepang yang sedang menyerbu. Mereka berharap taktik ini akan memblokir akses Jepang ke jalur kereta api dan memperlambat pasukan ke barat. Yang terjadi justru bencana lingkungan.

Setelah sungai berlumpur dilepaskan, sungai ini menyimpang dari jalurnya dan membanjiri wilayah seluas 21.000 mil persegi di provinsi Henan, Anhui, dan Jiangsu di tengah negara itu. Diperkirakan 4 juta orang terusir dari rumah mereka, dan 800.000 orang meninggal akibat tenggelam, penyakit, dan kelaparan setelah banjir terus menerus tanpa henti. Bencana ini berlangsung sepanjang sisa perang. Baru pada tahun 1947 insinyur dan pekerja berhasil mengembalikan Sungai Kuning ke jalurnya semula.

8. Banjir di Britania Raya



Banjir besar di Britania Raya terjadi pada 30 Januari 1607, ketika gelombang besar air laut melanda sekitar 200 mil persegi di barat daya Inggris dan Wales, menenggelamkan setidaknya 20 desa. Sejumlah peneliti berspekulasi banjir disebabkan oleh tsunami besar yang disebabkan oleh gempa bumi, tetapi yang lain berpendapat gelombang pasang topan dan pasang surut musim semi lebih mungkin menjadi penyebabnya. Apapun penyebabnya, banjir itu sangat merusak wilayah rendah yang mengelilingi Selat Bristol, di mana sekitar 2.000 orang tewas. Di Somerset, air bah meluap 15 mil ke pedalaman dan sempat menjadikan bukit terkenal di Glastonbury Tor menjadi pulau.

9. Banjir Libya



Banjir bandang terbesar di dunia selanjutnya adalah banjir Libya pada 12 September 2023.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More