Memperingati Hari Bumi 2024, Sampah Plastik Masih Jadi Ancaman
Senin, 22 April 2024 - 18:08 WIB
JAKARTA - Memperingati Hari Bumi 2024, Blibli mengusung tema Blibli Tiket ACTION vs. Plastics, menggandeng EcoTouch menggelar Fashion Take Back Program pada 22 April - 3 Mei 2024.
Program ini bertujuan untuk mengurangi limbah fesyen serta penggunaan plastik dalam produk tekstil demi keberlanjutan bumi kita yang melibatkan karyawan Blibli Tiket.
Limbah fesyen yang terkumpul akan didaur ulang oleh EcoTouch menjadi insulator, kain dan produk fesyen retail. Aksi ini diadakan selaras dengan fokus materialitas ESG Blibli pada pengelolaan sampah dan pengurangan emisi.
Merujuk pada data pada Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional pada tahun 2021, mengungkapkan, Indonesia menghasilkan 2,3 juta ton limbah pakaian atau setara dengan 12% dari limbah rumah tangga. Dari keseluruhan limbah pakaian tersebut, hanya 0,3 juta ton limbah pakaian yang mengalami daur ulang .
Sementara itu, menurut United Nation Environment Programme, sekitar 60 persen bahan yang digunakan untuk membuat pakaian adalah plastik, termasuk tekstil poliester, akrilik, dan nilon. Kain sintetis ini ringan, tahan lama, terjangkau, dan fleksibel. Namun masalahnya: setiap kali dicuci, bahan-bahan tersebut melepaskan serat plastik kecil yang disebut serat mikro yang tentunya membahayakan kehidupan bawah laut.
Melihat potensi limbah fesyen dan plastik yang masih digunakan di dalamnya, maka Hari Bumi 2024 ini menjadi momentum untuk meningkatkan kesadaran masyarakat secara luas tentang risiko kesehatan dari plastik, serta secara cepat menghapus semua plastik sekali pakai dengan target pengurangan sebesar 60% pada tahun 2040 .
“Bertepatan di Hari Bumi 2024 ini, kami mengusung tema Blibli Tiket ACTION vs. Plastics. Kami mengajak karyawan untuk turut terlibat dalam pengembalian limbah fesyen, di mana sekitar 60 persen bahan pakaian masih terbuat dari plastik,” ungkap Yolanda Nainggolan, Head of Public Relations PT Global Digital Niaga Tbk.
Dengan bekerja sama dengan EcoTouch, sebuah institusi yang secara khusus dibangun untuk menciptakan produk inovatif hasil dari limbah tekstil. Christina Harjanto, Co-Founder dari EcoTouch menambahkan, “Kami mengapresiasi langkah kolaboratif dari Blibli Tiket ACTION untuk mengedukasi dan mengajak pemangku kepentingan untuk mengelola kembali sampah fashion. Dalam kegiatan ini, EcoTouch akan mengelola kembali limbah yang terkumpul menjadi produk baru bernilai guna yang nantinya akan dipamerkan di Langkah Membumi Festival 2024.”
Staff EcoTouch mengedukasi karyawan Blibli proses daur ulang limbah fesyen menjadi produk dengan kemanfaatan baru, diantaranya: insulator, kain tenun, tas laptop, lunch box, dan masih banyak lagi.
“Kami harap aksi kolaboratif ini dapat menjadi cara untuk memperkuat penerapan ekonomi hijau dan mengedukasi setiap stakeholder Blibli Tiket untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) 12 Produksi dan Konsumsi Bertanggung Jawab serta 13 Penanganan Perubahan Iklim,” tutup Yolanda.
Baca Juga
Program ini bertujuan untuk mengurangi limbah fesyen serta penggunaan plastik dalam produk tekstil demi keberlanjutan bumi kita yang melibatkan karyawan Blibli Tiket.
Limbah fesyen yang terkumpul akan didaur ulang oleh EcoTouch menjadi insulator, kain dan produk fesyen retail. Aksi ini diadakan selaras dengan fokus materialitas ESG Blibli pada pengelolaan sampah dan pengurangan emisi.
Merujuk pada data pada Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional pada tahun 2021, mengungkapkan, Indonesia menghasilkan 2,3 juta ton limbah pakaian atau setara dengan 12% dari limbah rumah tangga. Dari keseluruhan limbah pakaian tersebut, hanya 0,3 juta ton limbah pakaian yang mengalami daur ulang .
Sementara itu, menurut United Nation Environment Programme, sekitar 60 persen bahan yang digunakan untuk membuat pakaian adalah plastik, termasuk tekstil poliester, akrilik, dan nilon. Kain sintetis ini ringan, tahan lama, terjangkau, dan fleksibel. Namun masalahnya: setiap kali dicuci, bahan-bahan tersebut melepaskan serat plastik kecil yang disebut serat mikro yang tentunya membahayakan kehidupan bawah laut.
Melihat potensi limbah fesyen dan plastik yang masih digunakan di dalamnya, maka Hari Bumi 2024 ini menjadi momentum untuk meningkatkan kesadaran masyarakat secara luas tentang risiko kesehatan dari plastik, serta secara cepat menghapus semua plastik sekali pakai dengan target pengurangan sebesar 60% pada tahun 2040 .
“Bertepatan di Hari Bumi 2024 ini, kami mengusung tema Blibli Tiket ACTION vs. Plastics. Kami mengajak karyawan untuk turut terlibat dalam pengembalian limbah fesyen, di mana sekitar 60 persen bahan pakaian masih terbuat dari plastik,” ungkap Yolanda Nainggolan, Head of Public Relations PT Global Digital Niaga Tbk.
Dengan bekerja sama dengan EcoTouch, sebuah institusi yang secara khusus dibangun untuk menciptakan produk inovatif hasil dari limbah tekstil. Christina Harjanto, Co-Founder dari EcoTouch menambahkan, “Kami mengapresiasi langkah kolaboratif dari Blibli Tiket ACTION untuk mengedukasi dan mengajak pemangku kepentingan untuk mengelola kembali sampah fashion. Dalam kegiatan ini, EcoTouch akan mengelola kembali limbah yang terkumpul menjadi produk baru bernilai guna yang nantinya akan dipamerkan di Langkah Membumi Festival 2024.”
Staff EcoTouch mengedukasi karyawan Blibli proses daur ulang limbah fesyen menjadi produk dengan kemanfaatan baru, diantaranya: insulator, kain tenun, tas laptop, lunch box, dan masih banyak lagi.
“Kami harap aksi kolaboratif ini dapat menjadi cara untuk memperkuat penerapan ekonomi hijau dan mengedukasi setiap stakeholder Blibli Tiket untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) 12 Produksi dan Konsumsi Bertanggung Jawab serta 13 Penanganan Perubahan Iklim,” tutup Yolanda.
(wbs)
tulis komentar anda