Mengapa Kucing Dianggap Suci di Mesir Kuno? Ini Penjelasan Lengkapnya

Sabtu, 18 Mei 2024 - 17:36 WIB
Bastet dipuja sebagai simbol perlindungan, kesehatan, kesuburan dan musik. Bastet sering digambarkan sebagai wanita berkepala kucing, mewakili aspek positif dari kucing tersebut.

Peran Bastet sebagai pelindung meluas baik di rumah maupun tubuh. Lantaran diyakini dapat melindungi dari penyakit dan roh jahat. Keterhubungannya dengan kesuburan menjadikannya sosok populer di kalangan wanita yang ingin hamil. Selain itu, Bastet melambangkan kegembiraan dan sensualitas yang diasosiasikan dengan kucing, menjadikannya dewi favorit.

Simbolisme dan Tahayul



Sosok kucing juga dipenuhi dengan banyak asosiasi simbolis dan tahayul. Aktivitas malam hari dan kemampuan mereka melihat dalam kegelapan sering diartikan sebagai manifestasi pengetahuan gaib dan kemampuan mistik. Orang Mesir Kuno percaya bahwa kucing memiliki kemampuan untuk merasakan makhluk gaib dan mengusir roh jahat, menjadikan mereka sekutu yang sangat berharga dalam perang melawan kekuatan tak terlihat.



Selain itu, ciri-ciri dan perilaku kucing sering kali diartikan sebagai pertanda yang memandu keputusan dan tindakan masyarakat. Seekor kucing menyeberang jalan dianggap sebagai tanda keberuntungan, dan menyakiti atau menganiaya kucing dianggap sebagai masalah dan nasib buruk.

Tahayul yang mengakar ini semakin meningkatkan pemujaan terhadap kucing di masyarakat Mesir Kuno, karena orang-orang berusaha menenangkan dan menghormati makhluk misterius ini untuk mendapatkan bantuan dan perlindungan mereka. Hasilnya, kucing menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari dan mempunyai pengaruh besar terhadap pemikiran dan tindakan masyarakat.

Singkatnya, pemujaan terhadap kucing di Mesir kuno berakar pada jalinan kompleks antara agama, budaya, dan asosiasi simbolik. Sebagai manifestasi Dewi Bastet di bumi, kucing memainkan peran sentral dalam mitologi Mesir, berfungsi sebagai pelindung dan sahabat umat manusia. Kehadiran mereka di rumah-rumah Mesir dan makna simbolisnya dalam kehidupan sehari-hari menggarisbawahi hubungan mendalam antara manusia dan kucing dan membentuk lanskap budaya Mesir kuno selama ribuan tahun mendatang.

Mengapa kucing dianggap suci di Mesir Kuno , alasannya karena menjadi warisan abadi pemujaan kucing dan berfungsi sebagai pengingat akan kekuatan simbolisme dan tahayul yang abadi dalam membentuk keyakinan dan perilaku manusia. Kekayaan kepercayaan dan praktik yang membentuk salah satu peradaban paling misterius dalam sejarah.

MG/Muhammad Rauzan Ranupane Ramadan
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More