Bangsa Mesir Kuno Percaya Bima Sakti Jalan Menuju Surga

Minggu, 14 April 2024 - 08:11 WIB
loading...
Bangsa Mesir Kuno Percaya Bima Sakti Jalan Menuju Surga
Artefak bangsa Mesir Kuno. FOTO/ IFL SCIENCE
A A A
KAIRO - Bagi masyarakat Mesir Kuno, Bima Sakti bukan sekadar kumpulan bintang yang indah di langit malam. Galaksi ini memiliki peran penting dalam kosmologi mereka, diyakini sebagai tangga menuju alam baka dan pemandu bagi burung dalam migrasi tahunan mereka.



Penelitian terbaru oleh Dr. Or Graur, ahli astrofisika dari Universitas Portsmouth, meneliti peran Bima Sakti dalam mitologi Mesir Kuno.

Ia menemukan bahwa galaksi ini kemungkinan dihubungkan dengan dewi langit Nut, yang sering digambarkan sebagai wanita bertabur bintang yang melengkung di atas bumi.

Menurut Buku Nut, Nut bertanggung jawab untuk melahirkan Matahari setiap pagi dan menelannya di malam hari. Ia digambarkan dengan posisi terlentang, dengan bagian belakangnya di timur dan kepalanya di barat.

Namun, posisi Bima Sakti di langit berubah sepanjang tahun, menghadirkan pertanyaan tentang bagaimana Nut dapat mewakili galaksi ini.

Graur menemukan solusi dengan meneliti papirus penguburan dari Mesir Kuno. Ia menemukan beberapa penggambaran Nut dengan tangan terentang 45 derajat, memungkinkan dewi untuk menjangkau berbagai posisi Bima Sakti di langit.

"Di musim dingin," jelas Graur, "Bima Sakti menyerupai lengan Nut, sedangkan di musim panas, Bima Sakti menyerupai batang tubuh (atau tulang punggungnya)."

Lebih lanjut, Graur menemukan hubungan antara Nut dan Bima Sakti dalam mitologi di seluruh dunia. Dalam Teks Peti Mati Mesir, Nut digambarkan sebagai "tangga" bagi jiwa orang mati untuk mencapai alam baka. Hal ini mirip dengan peran Bima Sakti dalam mitologi penduduk asli Amerika.

Penelitian Graur memberikan wawasan baru tentang bagaimana orang Mesir Kuno memandang langit malam.

Bima Sakti bukan hanya fenomena alam yang indah, tetapi juga elemen penting dalam kosmologi mereka, menghubungkan duniawi dengan alam baka dan duniawi dengan migrasi burung.

Penelitian ini masih terus berlangsung, dan para ahli masih mencari bukti lebih lanjut untuk mendukung hubungan antara Nut dan Bima Sakti.

Namun, temuan Graur sejauh ini memberikan gambaran menarik tentang bagaimana orang Mesir Kuno memahami alam semesta di sekitar mereka.
(wbs)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1836 seconds (0.1#10.140)