5 Fakta Menarik Manusia Hobbit yang Ditemukan di Indonesia
Senin, 12 Agustus 2024 - 08:12 WIB
Dalam studi tahun 2016 di jurnal Nature, para peneliti mencari petunjuk semacam itu di pulau Sulawesi. Di sana, mereka menemukan alat batu yang diperkirakan berusia 118.000 tahun, menunjukkan beberapa spesies hominin hidup di pulau tersebut sebelum manusia modern muncul sekitar 50.000 tahun lalu.
Peneliti studi tersebut, Gerrit van den Bergh, paleontolog dan zooarkeolog di University of Wollongong di New South Wales, Australia, tidak yakin siapa pembuat alat ini, meskipun ada tiga kandidat yang mungkin: hobbits, H. erectus, dan Denisovans, kerabat dekat Neanderthal.
Terlepas dari perdebatan mereka masih ada atau sudah punah, berikut deretan fakta menarik manusia hobbit dilansir dari Live Science, Senin (12/8/2024).
Berdasarkan LB1, para ahli memperkirakan H. floresiensis memiliki berat antara 16 dan 36 kg. Tulang dan gigi yang baru ditemukan di lokasi terpisah di pulau Flores menunjukkan makhluk-makhluk ini mungkin rata-rata lebih pendek, 0,9 meter tingginya.
Spesimen hobbit menunjukkan serangkaian ciri-ciri primitif yang dipertahankan dari spesies leluhur dan ciri-ciri yang telah berevolusi dan tidak dibagi oleh leluhur. Beberapa fitur mirip dengan spesies Homo awal, termasuk dahi datar dan miring serta wajah yang pendek dan datar; namun, gigi dan rahangnya lebih mirip dengan Australopithecus.
Selain itu, dalam studi tahun 2007 di jurnal Science, para peneliti menganalisis secara mendalam tiga tulang pergelangan tangan LB1 dan menemukan tulang-tulang tersebut lebih mirip dengan tulang apes daripada manusia modern.
Pada 2012, Susan Hayes, peneliti di University of Wollongong, dan koleganya merekonstruksi wajah hobbit dengan mengunggah informasi dari pemindaian 3D tengkoraknya ke program grafik komputer. Dibandingkan dengan potret hobbit oleh paleo-artis, gambaran wajah Hayes tentang H. floresiensis menunjukkan fitur manusia modern ketimbang ciri-ciri mirip monyet.
Peneliti studi tersebut, Gerrit van den Bergh, paleontolog dan zooarkeolog di University of Wollongong di New South Wales, Australia, tidak yakin siapa pembuat alat ini, meskipun ada tiga kandidat yang mungkin: hobbits, H. erectus, dan Denisovans, kerabat dekat Neanderthal.
Terlepas dari perdebatan mereka masih ada atau sudah punah, berikut deretan fakta menarik manusia hobbit dilansir dari Live Science, Senin (12/8/2024).
1. Penampilan Fisik
Berdasarkan LB1, para ahli memperkirakan H. floresiensis memiliki berat antara 16 dan 36 kg. Tulang dan gigi yang baru ditemukan di lokasi terpisah di pulau Flores menunjukkan makhluk-makhluk ini mungkin rata-rata lebih pendek, 0,9 meter tingginya.
Spesimen hobbit menunjukkan serangkaian ciri-ciri primitif yang dipertahankan dari spesies leluhur dan ciri-ciri yang telah berevolusi dan tidak dibagi oleh leluhur. Beberapa fitur mirip dengan spesies Homo awal, termasuk dahi datar dan miring serta wajah yang pendek dan datar; namun, gigi dan rahangnya lebih mirip dengan Australopithecus.
Selain itu, dalam studi tahun 2007 di jurnal Science, para peneliti menganalisis secara mendalam tiga tulang pergelangan tangan LB1 dan menemukan tulang-tulang tersebut lebih mirip dengan tulang apes daripada manusia modern.
Pada 2012, Susan Hayes, peneliti di University of Wollongong, dan koleganya merekonstruksi wajah hobbit dengan mengunggah informasi dari pemindaian 3D tengkoraknya ke program grafik komputer. Dibandingkan dengan potret hobbit oleh paleo-artis, gambaran wajah Hayes tentang H. floresiensis menunjukkan fitur manusia modern ketimbang ciri-ciri mirip monyet.
2. Makanan Manusia Hobbit
Lihat Juga :
tulis komentar anda