5 Fakta Menarik Manusia Hobbit yang Ditemukan di Indonesia

Senin, 12 Agustus 2024 - 08:12 WIB
Ketika para peneliti pertama kali menggali H. floresiensis, mereka juga menemukan alat batu dan sisa-sisa hewan di lapisan sedimen yang sama di gua Liang Bua. Alat-alat tersebut sederhana dan mirip dengan alat Oldowan, yang merupakan jenis alat paling awal dan primitif dalam catatan fosil.

Sisa-sisa hewan tersebut termasuk komodo, tikus, kelelawar, dan anak Stegodon (gajah kerdil yang telah punah). Sisa Stegodon menunjukkan adanya tanda potongan, menunjukkan H. floresiensis menyembelih hewan-hewan tersebut, sementara tulang yang terbakar dan batu yang retak akibat api menunjukkan bahwa hobbit mengendalikan api, menurut makalah Nature tahun 2005.

Di dalam gua Liang Bua, para ilmuwan kemudian menemukan beberapa fosil burung, termasuk tulang sayap dan kaki dari burung bangau besar, menurut studi tahun 2010 di Zoological Journal of the Linnean Society.



3. Manusia hobbit hidup dengan manusia modern



Manusia Hobbit kemungkinan besar tidak hidup berdampingan dengan manusia modern, dan jika mereka melakukannya, tidak lama. Penelitian awal menunjukkan manusia hobbit menghuni gua tersebut antara sekitar 12.000 dan 95.000 tahun lalu, yang akan berarti dua garis keturunan manusia hidup berdampingan, mengingat manusia tiba di Flores sekitar 47.000 tahun lalu.

Namun, studi tahun 2016 di jurnal Nature menganalisis sedimen dan fosil di dalam gua Liang Bua dan menemukan bukti bahwa hobbits menghilang dari pulau itu lebih awal, sekitar 50.000 tahun yang lalu.

4. Apakah Homo floresiensis spesies terpisah?



Hobbit kemungkinan besar merupakan spesies yang terpisah. Namun beberapa ilmuwan berpendapat mereka adalah manusia modern dengan mikrosefali, kondisi patologis yang ditandai dengan kepala kecil (hobbit diperkirakan memiliki otak sekitar sepertiga ukuran otak manusia modern), postur pendek, dan gangguan intelektual.

Setelah membandingkan dimensi otak yang didapat dari cetakan internal tengkorak manusia sehat dan mereka yang memiliki mikrosefali, dengan dimensi otak H. floresiensis yang diperkirakan, para ilmuwan menentukan fitur hobbits lebih mendekati fitur manusia modern ketimbang orang dengan mikrosefali, menurut studi tahun 2007 di jurnal PNAS.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More