Surat Einstein tentang Bom Nuklir Terjual Rp61,7 Miliar
Jum'at, 13 September 2024 - 13:26 WIB
JAKARTA - Siapa sangka sepucuk surat bisa sangat berharga. Ya, surat Albert Einstein ke presiden AS Franklin D. Roosevelt laku terjual hingga nyaris USD4 juta atau sekira Rp61,7 miliar dalam sebuah lelang di rumah lelang Christie's.
Surat Albert Einstein tersebut berisi peringatan ke presiden AS bahwa Nazi Jerman tengah mengupayakan membuat bom nuklir.
Dilansir dari Russian Today, Jumat (12/9/2024) peringatan ini diyakini membuat AS segera meluncurkan Proyek Manhattan untuk meneliti dan mengembangkan senjata nuklir, yang mengarah pada penggunaan pertama bom atom di Hiroshima dan Nagassaki, Jepang pada tahun 1945.
Dokumen dua halaman itu ditulis dan ditandatangani oleh Albert Einstein pada tahun 1939, beberapa minggu sebelum Perang Dunia II dimulai. Einstein menulis tentang upaya Nazi Jerman pada program nuklir, menyarankan bahwa hal itu dapat mengarah pada pembuatan bom yang sangat kuat. Lantaran itu dia meminta tindakan cepat, mendesak Washington untuk menimbun uranium dan mulai mengembangkan bom atom.
Surat Einstein kemudian diperluas oleh muridnya, Leo Szilard, dan sekelompok ilmuwan lainnya. Surat itu disampaikan ke Gedung Putih dan sekarang merupakan bagian dari koleksi permanen Perpustakaan & Museum Presiden FDR di New York.
Surat pendek tersebut terjual di Christie's pada hari Selasa sebagai bagian dari lelang artefak milik pendiri Microsoft, Paul Allen, yang meninggal pada tahun 2018 pada usia 65 tahun.
Belakangan Einstein dikabarkan menyesali surat tersebut karena perannya dalam membuat AS menjadi satu-satunya negara saat itu yang memproduksi senjata nuklir. Dia dikutip pada tahun 1947 mengatakan,"Seandainya saya tahu bahwa Jerman tidak akan berhasil membuat bom atom, saya tidak akan pernah mengangkat jari."
Surat Albert Einstein tersebut berisi peringatan ke presiden AS bahwa Nazi Jerman tengah mengupayakan membuat bom nuklir.
Dilansir dari Russian Today, Jumat (12/9/2024) peringatan ini diyakini membuat AS segera meluncurkan Proyek Manhattan untuk meneliti dan mengembangkan senjata nuklir, yang mengarah pada penggunaan pertama bom atom di Hiroshima dan Nagassaki, Jepang pada tahun 1945.
Dokumen dua halaman itu ditulis dan ditandatangani oleh Albert Einstein pada tahun 1939, beberapa minggu sebelum Perang Dunia II dimulai. Einstein menulis tentang upaya Nazi Jerman pada program nuklir, menyarankan bahwa hal itu dapat mengarah pada pembuatan bom yang sangat kuat. Lantaran itu dia meminta tindakan cepat, mendesak Washington untuk menimbun uranium dan mulai mengembangkan bom atom.
Surat Einstein kemudian diperluas oleh muridnya, Leo Szilard, dan sekelompok ilmuwan lainnya. Surat itu disampaikan ke Gedung Putih dan sekarang merupakan bagian dari koleksi permanen Perpustakaan & Museum Presiden FDR di New York.
Surat pendek tersebut terjual di Christie's pada hari Selasa sebagai bagian dari lelang artefak milik pendiri Microsoft, Paul Allen, yang meninggal pada tahun 2018 pada usia 65 tahun.
Belakangan Einstein dikabarkan menyesali surat tersebut karena perannya dalam membuat AS menjadi satu-satunya negara saat itu yang memproduksi senjata nuklir. Dia dikutip pada tahun 1947 mengatakan,"Seandainya saya tahu bahwa Jerman tidak akan berhasil membuat bom atom, saya tidak akan pernah mengangkat jari."
(msf)
tulis komentar anda