Ternyata Panda Pernah Hidup di Eropa, tapi Tidak Makan Tumbuhan
Sabtu, 21 September 2024 - 18:00 WIB
JAKARTA - Para ilmuwan menemukan gigi panda kuno di situs fosil di Jerman selatan telah mengidentifikasi bukti sejarah evolusi panda. Tidak seperti panda modern, panda kuno hidup di Eropa dan makan daging.
Panda raksasa terkenal sebagai spesies herbivora paling banyak di seluruh ordo karnivora. Tim internasional dari Hamburg, Frankfurt, Madrid, dan Valencia baru-baru ini menemukan sisa-sisa fosil spesies panda yang punah, Kretzoiarctos beatrix, di situs Hammerschmiede di Allgäu, Jerman.
K. beatrix dikenal sebagai nenek moyang tertua yang diketahui dari panda raksasa modern. Mereka hidup sekitar 11 juta tahun lalu dan sedikit lebih kecil dari spesies saat ini. Meskipun demikian, panda yang punah ini masih termasuk hewan gemuk, mampu memiliki berat lebih dari 100 kilogram.
Hingga saat ini, sebagian besar fosil mereka telah ditemukan di Spanyol, menunjukkan bahwa panda berasal dari Eropa dan bermigrasi ke China di beberapa titik di masa lalu. Tetapi tidak seperti panda modern, K. beatrix sebenarnya omnivora, alias pemakan tumbuhan dan daging.
Para peneliti membandingkan gigi fosil K. Beatrix dengan spesies beruang lainnya, termasuk beruang kutub, beruang coklat, beruang berkacamata Amerika Selatan, dan baik panda raksasa modern maupun nenek moyangnya yang punah.
Mereka menyimpulkan beruang dari Hammerschmiede tidak mengkhususkan diri pada tanaman keras, tidak seperti nenek moyang modernnya, tetapi juga tidak memakan daging secara eksklusif, seperti beruang kutub. Dengan demikian, K. beatrix memiliki diet yang jauh lebih mirip dengan beruang coklat modern, mengandung baik tumbuhan maupun hewan.
“Hasil-hasil ini penting bagi pemahaman kita tentang evolusi beruang dan perkembangan herbivori pada panda raksasa. Ternyata Kretzoiarctos beatrix, yang tertua dari panda adalah generalis. Spesialisasi dalam diet panda baru terjadi akhir-akhir ini dalam evolusinya,” kata Profesor Madelaine Böhme dari Pusat Evolusi Manusia dan Paleo-lingkungan Senckenberg di Universitas Tübingen dalam sebuah pernyataan dilanair dari IFL Science, Sabtu (21/9/2024).
Panda raksasa terkenal sebagai spesies herbivora paling banyak di seluruh ordo karnivora. Tim internasional dari Hamburg, Frankfurt, Madrid, dan Valencia baru-baru ini menemukan sisa-sisa fosil spesies panda yang punah, Kretzoiarctos beatrix, di situs Hammerschmiede di Allgäu, Jerman.
K. beatrix dikenal sebagai nenek moyang tertua yang diketahui dari panda raksasa modern. Mereka hidup sekitar 11 juta tahun lalu dan sedikit lebih kecil dari spesies saat ini. Meskipun demikian, panda yang punah ini masih termasuk hewan gemuk, mampu memiliki berat lebih dari 100 kilogram.
Hingga saat ini, sebagian besar fosil mereka telah ditemukan di Spanyol, menunjukkan bahwa panda berasal dari Eropa dan bermigrasi ke China di beberapa titik di masa lalu. Tetapi tidak seperti panda modern, K. beatrix sebenarnya omnivora, alias pemakan tumbuhan dan daging.
Para peneliti membandingkan gigi fosil K. Beatrix dengan spesies beruang lainnya, termasuk beruang kutub, beruang coklat, beruang berkacamata Amerika Selatan, dan baik panda raksasa modern maupun nenek moyangnya yang punah.
Mereka menyimpulkan beruang dari Hammerschmiede tidak mengkhususkan diri pada tanaman keras, tidak seperti nenek moyang modernnya, tetapi juga tidak memakan daging secara eksklusif, seperti beruang kutub. Dengan demikian, K. beatrix memiliki diet yang jauh lebih mirip dengan beruang coklat modern, mengandung baik tumbuhan maupun hewan.
“Hasil-hasil ini penting bagi pemahaman kita tentang evolusi beruang dan perkembangan herbivori pada panda raksasa. Ternyata Kretzoiarctos beatrix, yang tertua dari panda adalah generalis. Spesialisasi dalam diet panda baru terjadi akhir-akhir ini dalam evolusinya,” kata Profesor Madelaine Böhme dari Pusat Evolusi Manusia dan Paleo-lingkungan Senckenberg di Universitas Tübingen dalam sebuah pernyataan dilanair dari IFL Science, Sabtu (21/9/2024).
tulis komentar anda