3 Kelebihan Orang Yahudi dari Sisi Kecerdasan dan Genetik
Rabu, 09 Oktober 2024 - 07:08 WIB
Terdapat pula Storfer yang menulis jika “Orang Yahudi dianggap sebagai suatu kelompok yang cenderung unggul dalam beberapa domain kognitif, misalnya kemampuan verbal dan numerik. Tetapi tidak dalam domain lainnya, sebagaimana dibuktikan oleh kinerja mereka yang biasa-biasa saja pada jenis masalah spasial atau persepsi tertentu”.
Storfer menyimpulkan bahwa orang Yahudi Amerika memiliki IQ rata-rata sekitar 112 pada Stanford-Binet, yang sebagian besar merupakan tes kemampuan verbal.
3. Keinginan Berkembang Secara Tidak Normal
Dilansir dari Medium, penelitian dari Houston Stewart Chamberlain mengatakan orang Yahudi memiliki "keinginan yang berkembang secara tidak normal" dan jaringan kekerabatan yang kuat.
Sementara Thorstein Veblen, beranggapan bahwa posisi marjinal orang Yahudi memotivasi mereka untuk mencapai kesuksesan dengan cara yang tidak konvensional.
Dalam teori Richard Lynn, dijelaskan jika prestasi orang Yahudi bersifat biologis dan berevolusi. Alih-alih etos kerja, budaya, atau fungsionalisme relatif, teori ini menyebutkan jika prestasi orang Yahudi merupakan konsekuensi alami dari tingkat kecerdasan yang tinggi. Bagaimana mereka memiliki bakat alami tersebut pada akhirnya tidak diketahui.
Orang Yahudi juga dinilai lebih mementingkan empat nilai penting dalam pengetahuan, yakni ketelitian, minat pada bagaimana dan mengapa sesuatu terjadi (rasa ingin tahu), penilaian, dan tanggung jawab.
Meskipun IQ orang Yahudi yang tinggi telah dikenal selama beberapa dekade, hal itu biasanya diabaikan oleh para sejarawan, sosiolog, dan ekonom yang telah menulis tentang prestasi tinggiorangYahudi.
Storfer menyimpulkan bahwa orang Yahudi Amerika memiliki IQ rata-rata sekitar 112 pada Stanford-Binet, yang sebagian besar merupakan tes kemampuan verbal.
3. Keinginan Berkembang Secara Tidak Normal
Dilansir dari Medium, penelitian dari Houston Stewart Chamberlain mengatakan orang Yahudi memiliki "keinginan yang berkembang secara tidak normal" dan jaringan kekerabatan yang kuat.Sementara Thorstein Veblen, beranggapan bahwa posisi marjinal orang Yahudi memotivasi mereka untuk mencapai kesuksesan dengan cara yang tidak konvensional.
Dalam teori Richard Lynn, dijelaskan jika prestasi orang Yahudi bersifat biologis dan berevolusi. Alih-alih etos kerja, budaya, atau fungsionalisme relatif, teori ini menyebutkan jika prestasi orang Yahudi merupakan konsekuensi alami dari tingkat kecerdasan yang tinggi. Bagaimana mereka memiliki bakat alami tersebut pada akhirnya tidak diketahui.
Orang Yahudi juga dinilai lebih mementingkan empat nilai penting dalam pengetahuan, yakni ketelitian, minat pada bagaimana dan mengapa sesuatu terjadi (rasa ingin tahu), penilaian, dan tanggung jawab.
Meskipun IQ orang Yahudi yang tinggi telah dikenal selama beberapa dekade, hal itu biasanya diabaikan oleh para sejarawan, sosiolog, dan ekonom yang telah menulis tentang prestasi tinggiorangYahudi.
(dan)
tulis komentar anda