NASA Deteksi Fenomena Tak Biasa di Antartika yang Mempengaruhi Cuaca di Dunia

Selasa, 22 Oktober 2024 - 14:40 WIB
“Peristiwa bulan Juli adalah pemanasan stratosfer paling awal yang pernah diamati dalam seluruh catatan GMAO selama 44 tahun,” kata Coy.

Para ilmuwan mengatakan bahwa angin barat, yang hadir di lapisan atmosfer ini, berputar melintasi Kutub Selatan di musim dingin dan membentuk apa yang disebut pusaran kutub.

Namun, aliran sirkumpolar simetris ini terganggu yang menyebabkan melemahnya angin dan aliran berubah bentuk.

Pusaran kutub tersebut, alih-alih beredar di Kutub Selatan, malah memanjang dan angin melemah, yang menyebabkan pemanasan stratosfer yang signifikan di Antartika.

Tonton: Gunung es masih tersisa di sebelah utara kepulauan South Orkney

Para peneliti telah menyelidiki asal mula gangguan yang menyebabkan rusaknya stratosfer.

"Variasi suhu permukaan laut dan es laut dapat mengganggu sistem cuaca berskala besar di troposfer yang menyebar ke atas," kata Newman. "Namun, atribusi mengapa sistem ini berkembang sangat sulit dilakukan," tambahnya.

Para ilmuwan mengamati bahwa peristiwa pemanasan mendadak di stratosfer berhubungan dengan konsentrasi ozon yang lebih tinggi di Antartika.

Mereka mengamati bahwa perubahan sirkulasi menyebabkan peristiwa pemanasan stratosfer di mana ozon ditarik dari garis lintang lain menuju wilayah kutub.
(wbs)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More