Canggih, Kecerdasan Buatan Mampu Prediksi Bakal Penyakit
Sabtu, 03 Oktober 2020 - 10:13 WIB
Di berbagai rumah sakit, pengecekan sejumlah penyakit hingga struktur tulang biasanya dilakukan menggunakan mesin magnetic resonance imaging (MRI) atau yang dikenal dengan x-ray. Namun teknologi ini tidak memiliki petunjuk visual pada tahap awal atau luput dari deteksi berbasis gambar.
Sebagian besar diagnosis menggunakan mesin x-ray berada pada tahap yang tidak dapat diubah, termasuk setelah kerusakan tulang terjadi. Salah satu perawatan terbaiknya adalah perawatan paliatif atau pembedahan invasif yang mahal dan dikombinasikan dengan kondisi muskuloskeletal lainnya.
Di Inggris, Pusat Layanan Kesehatan Nasional (NHS) mengungkapkan bahwa pengobatan osteoartritis telah menghabiskan biaya sekitar GBP 10,2 miliar pertahun. Angka tersebut dapat meningkat menjadi lebih dari GBP118 miliar pada dekade berikutnya.
Munculnya gejala nyeri pada persendian tulang dan kerusakan tulang yang terjadi masih sulit untuk diobati. Pencitraan medis untuk menghubungkan gejala nyeri dan perkembangan penyakit juga susah dilakukan.
Namun para peneliti mengklaim ada beberapa bukti yang menyebutkan bahwa kondisi tersebut dapat disembuhkan di masa depan. Penyembuhan ini tentu dilakukan dengan perawatan yang tepat. (Baca juga: Peneliti Temukan Danau Air Asin di Planet Mars)
Perubahan biokimia awal yang terjadi pada tulang rawan sering kali mendahului gejala nyeri dan kerusakan tulang selama beberapa tahun. Di sinilah peran AI untuk mencari perubahan tersebut.
“Di masa depan, pendekatan kami dapat memungkinkan penilaian berbasis gambar yang lebih akurat dari perkembangan penyakit awal,” kata tim peneliti seperti dilansir Dailymail.
Pengembangan teknik baru yang telah dilakukan para peneliti dapat membantu para dokter dalam bekerja. Dokter dapat melihat tanda-tanda atau perubahan kondisi penyakit yang berkembang pada tubuh pasien sebelum mereka kehilangan fungsi geraknya. (Baca juga: Di Syamsuddin Minta Moeldoko Tak Mudah Lempar Tuduhan)
Para peneliti menggunakan AI untuk mencari pola dalam gambar pemindaian MRI. Penggunaan AI juga memungkinkan untuk penemuan otomatis kerusakan pada peta tulang rawan di masa depan.
“Gejala osteoartritis di masa depan sangat berpotensi dapat diprediksi hingga tiga tahun sebelum dikeluarkannya hasil diagnosis setelah rasa nyeri terjadi,” tambahnya.
Sebagian besar diagnosis menggunakan mesin x-ray berada pada tahap yang tidak dapat diubah, termasuk setelah kerusakan tulang terjadi. Salah satu perawatan terbaiknya adalah perawatan paliatif atau pembedahan invasif yang mahal dan dikombinasikan dengan kondisi muskuloskeletal lainnya.
Di Inggris, Pusat Layanan Kesehatan Nasional (NHS) mengungkapkan bahwa pengobatan osteoartritis telah menghabiskan biaya sekitar GBP 10,2 miliar pertahun. Angka tersebut dapat meningkat menjadi lebih dari GBP118 miliar pada dekade berikutnya.
Munculnya gejala nyeri pada persendian tulang dan kerusakan tulang yang terjadi masih sulit untuk diobati. Pencitraan medis untuk menghubungkan gejala nyeri dan perkembangan penyakit juga susah dilakukan.
Namun para peneliti mengklaim ada beberapa bukti yang menyebutkan bahwa kondisi tersebut dapat disembuhkan di masa depan. Penyembuhan ini tentu dilakukan dengan perawatan yang tepat. (Baca juga: Peneliti Temukan Danau Air Asin di Planet Mars)
Perubahan biokimia awal yang terjadi pada tulang rawan sering kali mendahului gejala nyeri dan kerusakan tulang selama beberapa tahun. Di sinilah peran AI untuk mencari perubahan tersebut.
“Di masa depan, pendekatan kami dapat memungkinkan penilaian berbasis gambar yang lebih akurat dari perkembangan penyakit awal,” kata tim peneliti seperti dilansir Dailymail.
Pengembangan teknik baru yang telah dilakukan para peneliti dapat membantu para dokter dalam bekerja. Dokter dapat melihat tanda-tanda atau perubahan kondisi penyakit yang berkembang pada tubuh pasien sebelum mereka kehilangan fungsi geraknya. (Baca juga: Di Syamsuddin Minta Moeldoko Tak Mudah Lempar Tuduhan)
Para peneliti menggunakan AI untuk mencari pola dalam gambar pemindaian MRI. Penggunaan AI juga memungkinkan untuk penemuan otomatis kerusakan pada peta tulang rawan di masa depan.
“Gejala osteoartritis di masa depan sangat berpotensi dapat diprediksi hingga tiga tahun sebelum dikeluarkannya hasil diagnosis setelah rasa nyeri terjadi,” tambahnya.
tulis komentar anda