Ilmuwan Kanada Hadirkan Pedang Star Wars ke Dunia Nyata
Sabtu, 17 Oktober 2020 - 10:15 WIB
“Desain bebas ransel tersebut saat ini berada di luar jangkauan teknologi kami, karena akan membutuhkan baterai berukuran D yang mampu menghasilkan lebih banyak daya daripada pembangkit listrik tenaga nuklir,” kata Mr Hobson, dikutip dari Dailymail. (Baca juga: Perkuat Imunitas Agar Tetap Sehat Selama Pandemi)
Terinspirasi oleh kecintaanya pada Star Wars , Hobson telah membuat berbagai lightsaber. Namun, ia ingin membuat lighsaber berbasis plasma yang dapat di tarik dan menjadi yang pertama di dunia. Salah satu pertanyaan mendasar adalah bagaimana cara menciptakan lightsiber berbasis plasma?
Hobson menjelaskan bahwa ada terori yang mengatakan tentang plasma baik akan ditahan oleh medan magnet dalam sebuah berkas yang secara ilmiah dapat diperiksa. Teori ini dapat menggambarkan bagaimana plasma dapat keluar dari tempat yang telah disediakan.
“Masalahnya adalah menghasilkan medan elektro-magnetik yang cukup kuat untuk menampung energi seperti lightsaber harus benar-benar dibangun di dalam kotak yang dilapisi elektromagnet, yang mengubahnya menjadi semacam proyek sains,” kata Hobson.
Dikenal sebagai 'the Hacksmith', Hobson sudah memiliki sepuluh juta pelanggan dan bekerja untuk mengubah item fiksi ilmiah populer menjadi kenyataan. YouTuber populer ini telah menciptakan lightsaber pertama kali di dunia yang dapat berfungsi, menggunakan gas propana yang terbakar pada suhu sekitar 4.000 °C. (Baca juga: Kejagung Dalami Dugaan Kasus Korupsi Maryono)
Hobson dibantu dengan tiga rekannya, Dave Bonhoff, Ian Hillier dan Darryl Sherk, dalam mencari alternatif dan memilih bahan bakar gas cair. Mereka semua bekerja untuk menghitung tingkat efektifitas dalam pembuatan lightsaber.
Bahan bakar yang dicampur dengan oksigen diubah menjadi berkas plasma super panas melalui aliran laminar. Fenomena fisik ini memungkinkan cairan mengalir dengan lancar.
“Kami membutuhkan sejumlah besar nosel aliran laminar untuk menciptakan aliran gas yang sangat terkonsentrasi dalam membuat sinar plasma,” Hobson.
Nosel seperti ini sudah ada di industri khusus seperti peniupan kaca sehingga dapat menghemat biaya dan menjadi jalan keluar bagi tim yang kesulitan di awal pembuatannya. Sedangkan, estetika dan casing steampunk dirancang dan dibangun sedemikian rupa agar aman bagi penggunanya. Lightsaber di jual dengan harga sekitar USD 4.000.
Jet plasma diproduksi dari LPG yang memiliki diameter dan panjang hampir sama dengan sinar lightsaber ikonik. Jet Plasma juga di atur dengan halus dan pengujian secara cermat. (Baca juga: Hilirisasi Tambang Harus Memperhatikan Hak Rakyat)
Terinspirasi oleh kecintaanya pada Star Wars , Hobson telah membuat berbagai lightsaber. Namun, ia ingin membuat lighsaber berbasis plasma yang dapat di tarik dan menjadi yang pertama di dunia. Salah satu pertanyaan mendasar adalah bagaimana cara menciptakan lightsiber berbasis plasma?
Hobson menjelaskan bahwa ada terori yang mengatakan tentang plasma baik akan ditahan oleh medan magnet dalam sebuah berkas yang secara ilmiah dapat diperiksa. Teori ini dapat menggambarkan bagaimana plasma dapat keluar dari tempat yang telah disediakan.
“Masalahnya adalah menghasilkan medan elektro-magnetik yang cukup kuat untuk menampung energi seperti lightsaber harus benar-benar dibangun di dalam kotak yang dilapisi elektromagnet, yang mengubahnya menjadi semacam proyek sains,” kata Hobson.
Dikenal sebagai 'the Hacksmith', Hobson sudah memiliki sepuluh juta pelanggan dan bekerja untuk mengubah item fiksi ilmiah populer menjadi kenyataan. YouTuber populer ini telah menciptakan lightsaber pertama kali di dunia yang dapat berfungsi, menggunakan gas propana yang terbakar pada suhu sekitar 4.000 °C. (Baca juga: Kejagung Dalami Dugaan Kasus Korupsi Maryono)
Hobson dibantu dengan tiga rekannya, Dave Bonhoff, Ian Hillier dan Darryl Sherk, dalam mencari alternatif dan memilih bahan bakar gas cair. Mereka semua bekerja untuk menghitung tingkat efektifitas dalam pembuatan lightsaber.
Bahan bakar yang dicampur dengan oksigen diubah menjadi berkas plasma super panas melalui aliran laminar. Fenomena fisik ini memungkinkan cairan mengalir dengan lancar.
“Kami membutuhkan sejumlah besar nosel aliran laminar untuk menciptakan aliran gas yang sangat terkonsentrasi dalam membuat sinar plasma,” Hobson.
Nosel seperti ini sudah ada di industri khusus seperti peniupan kaca sehingga dapat menghemat biaya dan menjadi jalan keluar bagi tim yang kesulitan di awal pembuatannya. Sedangkan, estetika dan casing steampunk dirancang dan dibangun sedemikian rupa agar aman bagi penggunanya. Lightsaber di jual dengan harga sekitar USD 4.000.
Jet plasma diproduksi dari LPG yang memiliki diameter dan panjang hampir sama dengan sinar lightsaber ikonik. Jet Plasma juga di atur dengan halus dan pengujian secara cermat. (Baca juga: Hilirisasi Tambang Harus Memperhatikan Hak Rakyat)
tulis komentar anda