Korea Selatan Kembangkan Baterai Tahan Lama untuk Mobil Listrik
Kamis, 29 Oktober 2020 - 23:56 WIB
Tim peneliti POSTECH mengembangkan baterai dengan menggunakan metode sintesis. Ini memiliki pengertian bahwa seseorang dapat menginduksi fase perantara yang bertindak sebagai penyangga struktural untuk mengurangi perubahan volume fase kedua dalam sebuah partikel.
Selain itu, telah dipastikan bahwa fase perantara penyangga ini dapat membantu menciptakan dan menumbuhkan fase baru di dalam partikel. Fase perantara juga mampu meningkatkan kecepatan penyisipan dan penghilangan litium dalam partikel.
Baca juga : Harga Mobil Listrik akan Sama dengan Mobil Konvensional
Hasilnya, elektroda baterai Li-Ion yang disintesis oleh tim peneliti mengisi daya hingga 90% dalam waktu 6 menit dan mengosongkan 54% dalam 18 detik. Ini adalah tanda yang menjanjikan untuk mengembangkan baterai Li-Ion berdaya tinggi.
"Pendekatan konvensional selalu menjadi trade-off (pengorbanan) antara kepadatan energinya yang rendah dengan kecepatan pengisian dan pengosongan yang cepat karena pengurangan ukuran partikel," kata Profesor Byoungwoo Kang, dikutip dari Scitechdaily.
Dia menjelaskan bahwa penelitian ini telah meletakkan dasar untuk mengembangkan baterai Li-ion yang dapat mencapai kecepatan pengisian dan pemakaian yang cepat, kepadatan energi yang tinggi, dan kinerja yang berkepanjangan. Penelitian ini dilakukan dengan dukungan dari Program Peneliti Karir Menengah dan Program Pengembangan Teknologi Radiasi dari Lembaga Penelitian Nasional Korea Selatan.
Selain itu, telah dipastikan bahwa fase perantara penyangga ini dapat membantu menciptakan dan menumbuhkan fase baru di dalam partikel. Fase perantara juga mampu meningkatkan kecepatan penyisipan dan penghilangan litium dalam partikel.
Baca juga : Harga Mobil Listrik akan Sama dengan Mobil Konvensional
Hasilnya, elektroda baterai Li-Ion yang disintesis oleh tim peneliti mengisi daya hingga 90% dalam waktu 6 menit dan mengosongkan 54% dalam 18 detik. Ini adalah tanda yang menjanjikan untuk mengembangkan baterai Li-Ion berdaya tinggi.
"Pendekatan konvensional selalu menjadi trade-off (pengorbanan) antara kepadatan energinya yang rendah dengan kecepatan pengisian dan pengosongan yang cepat karena pengurangan ukuran partikel," kata Profesor Byoungwoo Kang, dikutip dari Scitechdaily.
Dia menjelaskan bahwa penelitian ini telah meletakkan dasar untuk mengembangkan baterai Li-ion yang dapat mencapai kecepatan pengisian dan pemakaian yang cepat, kepadatan energi yang tinggi, dan kinerja yang berkepanjangan. Penelitian ini dilakukan dengan dukungan dari Program Peneliti Karir Menengah dan Program Pengembangan Teknologi Radiasi dari Lembaga Penelitian Nasional Korea Selatan.
(fan)
Lihat Juga :
tulis komentar anda