Tangan Robot Bergerak Layaknya Tangan Manusia Normal
Senin, 07 Desember 2020 - 03:17 WIB
Inggris - Para peneliti dari Departemen Akademik (MWG) Universitas Warwick, Inggris, telah mengembangkan algoritma kecerdasan buatan (AI) untuk tangan robot. Dijuluki sebagai Shadow Robot Dexterous Hand (SRDH), tangan tersebut memiliki kemampuan mempelajari cara memanipulasi objek.
SRDH memiliki ukuran, bentuk dan kemampuan gerakan mirip seperti tangan manusia. Tangan robot dapat digunakan dalam banyak aplikasi seperti manufaktur, operasi, dan aktivitas berbahaya seperti penonaktifan nuklir.
Baca juga : Spesies Baru Katak Pohon Andaman Ini Imut dan Menggemaskan
Selain itu, tangan robot dapat sangat berguna dalam perakitan komputer karena merakit microchip membutuhkan tingkat presisi yang hanya dapat dicapai oleh tangan manusia saat ini. Pemanfaatan tangan robot pada perakitan juga meningkatkan produktivitas lebih tinggi yang dapat dicapai sambil mengurangi paparan risiko kerja pada manusia.
Mengutip dari Techxplore, Profesor Giovanni Montana dan Dr. Henry Charlesworth dari WMG Universitas Warwick telah mengembangkan algoritma AI baru. AI berfungsi sebagai otak yang diperlukan untuk mempelajari cara mengoordinasikan gerakan jari dan mengaktifkan manipulasi.
Para peneliti menggunakan simulasi tangan robot Shadow yang realistis secara fisik. Mereka membuat dua tangan untuk mengoper dan melempar benda satu sama lain, serta memutar pena di antara jari-jarinya.
Algoritma tidak terbatas pada tugas-tugas ini tetapi juga dapat mempelajari tugas apa pun selama dapat disimulasikan. Simulasi 3-D dikembangkan menggunakan MuJoCo (Multi-Joint Dynamics with Contact), mesin fisika dari Universitas Washington, Amerika Serikat.
Pendekatan peneliti menggunakan dua algoritma. Awalnya, algoritma perencanaan menghasilkan beberapa contoh perkiraan tentang bagaimana tangan melakukan tugas tertentu. Perkiraan contoh kemudian digunakan oleh algoritma pembelajaran yang menguasai keterampilan manipulasi dengan sendirinya.
Baca juga : Pesawat Chang'e 5 China Kembali ke Bumi, Bawa Debu dari Bulan
Para peneliti mampu menghasilkan kinerja yang jauh lebih baik dibandingkan dengan metodologi yang ada. Lingkungan simulasi telah dibuat tersedia untuk umum yang dapat digunakan oleh peneliti mana pun.
Sejauh ini, algoritma telah berjalan dengan baik pada semua simulasi yang berjalan. Selanjutnya, tim Profesor Montana akan terus bekerjasama dengan Shadow Robot dan menguji metodologi AI pada perangkat keras robotik sesungguhnya agar dapat melihat kemajuan selangkah lebih dekat untuk digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
SRDH memiliki ukuran, bentuk dan kemampuan gerakan mirip seperti tangan manusia. Tangan robot dapat digunakan dalam banyak aplikasi seperti manufaktur, operasi, dan aktivitas berbahaya seperti penonaktifan nuklir.
Baca juga : Spesies Baru Katak Pohon Andaman Ini Imut dan Menggemaskan
Selain itu, tangan robot dapat sangat berguna dalam perakitan komputer karena merakit microchip membutuhkan tingkat presisi yang hanya dapat dicapai oleh tangan manusia saat ini. Pemanfaatan tangan robot pada perakitan juga meningkatkan produktivitas lebih tinggi yang dapat dicapai sambil mengurangi paparan risiko kerja pada manusia.
Mengutip dari Techxplore, Profesor Giovanni Montana dan Dr. Henry Charlesworth dari WMG Universitas Warwick telah mengembangkan algoritma AI baru. AI berfungsi sebagai otak yang diperlukan untuk mempelajari cara mengoordinasikan gerakan jari dan mengaktifkan manipulasi.
Para peneliti menggunakan simulasi tangan robot Shadow yang realistis secara fisik. Mereka membuat dua tangan untuk mengoper dan melempar benda satu sama lain, serta memutar pena di antara jari-jarinya.
Algoritma tidak terbatas pada tugas-tugas ini tetapi juga dapat mempelajari tugas apa pun selama dapat disimulasikan. Simulasi 3-D dikembangkan menggunakan MuJoCo (Multi-Joint Dynamics with Contact), mesin fisika dari Universitas Washington, Amerika Serikat.
Pendekatan peneliti menggunakan dua algoritma. Awalnya, algoritma perencanaan menghasilkan beberapa contoh perkiraan tentang bagaimana tangan melakukan tugas tertentu. Perkiraan contoh kemudian digunakan oleh algoritma pembelajaran yang menguasai keterampilan manipulasi dengan sendirinya.
Baca juga : Pesawat Chang'e 5 China Kembali ke Bumi, Bawa Debu dari Bulan
Para peneliti mampu menghasilkan kinerja yang jauh lebih baik dibandingkan dengan metodologi yang ada. Lingkungan simulasi telah dibuat tersedia untuk umum yang dapat digunakan oleh peneliti mana pun.
Sejauh ini, algoritma telah berjalan dengan baik pada semua simulasi yang berjalan. Selanjutnya, tim Profesor Montana akan terus bekerjasama dengan Shadow Robot dan menguji metodologi AI pada perangkat keras robotik sesungguhnya agar dapat melihat kemajuan selangkah lebih dekat untuk digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
(fan)
Lihat Juga :
tulis komentar anda