LAPAN Pastikan Hujan Meteor di Pekan Kedua Desember 2020
Selasa, 08 Desember 2020 - 06:03 WIB
Intensitar turunnya hujan meteor ini sekitar 86 - 107 meteor per jam untuk wilayah Indonesia, dengan ketinggian titik radian ketika kulminasi bervariasi, mulai 45 derajat (Pulau Rote) hingga 62 derajat (Pulau Weh).
Bulan Sabit Tua (14 Desember)
Bulan Sabit tua bisa disaksikan terakhir kali dengan mata telanjang sejak pukul 04.50 WIB hingga terbit Matahari pukul 05.30 WIB, dengan jarak toposentris 361.743 km, iluminasi 0,79%, magnitudo visual -4,99 dan lebar sudut 0,13 menit busur.
Bulan Sabit tua kali ini berumur 28 hari 17,37 jam, elongasi 9,23 derajat dan terbit dari arah Timur - Tenggara di konstelasi Ophiuchus.
Bulan Sabit Muda (15 Desember)
Bulan Sabit muda bisa dilihat pertama kali dengan alat bantu optik sejak terbenamnya Matahari pukul 18.00 WIB hingga 18.45 WIB ketika Bulan tenggelam, dengan jarak toposentris 359.735 km, iluminasi 2,27%, dan lebar sudut 0,76 menit busur.
Bulan Sabit muda kali ini berumur 18,75 jam, elongasi 9,64 derajat dan terbenam dari arah Barat - Barat Daya di konstelasi Sagitarius.
Bulan Sabit Tua (14 Desember)
Bulan Sabit tua bisa disaksikan terakhir kali dengan mata telanjang sejak pukul 04.50 WIB hingga terbit Matahari pukul 05.30 WIB, dengan jarak toposentris 361.743 km, iluminasi 0,79%, magnitudo visual -4,99 dan lebar sudut 0,13 menit busur.
Bulan Sabit tua kali ini berumur 28 hari 17,37 jam, elongasi 9,23 derajat dan terbit dari arah Timur - Tenggara di konstelasi Ophiuchus.
Bulan Sabit Muda (15 Desember)
Bulan Sabit muda bisa dilihat pertama kali dengan alat bantu optik sejak terbenamnya Matahari pukul 18.00 WIB hingga 18.45 WIB ketika Bulan tenggelam, dengan jarak toposentris 359.735 km, iluminasi 2,27%, dan lebar sudut 0,76 menit busur.
Bulan Sabit muda kali ini berumur 18,75 jam, elongasi 9,64 derajat dan terbenam dari arah Barat - Barat Daya di konstelasi Sagitarius.
(wbs)
tulis komentar anda