Peneliti Tercengang, Ternyata Ular Bisa Memanjat dengan Cara Tak Lazim
Selasa, 12 Januari 2021 - 11:29 WIB
JAKARTA - Para ilmuwan tercengang dengan hasil penelitian yang dilakukan terhadap perilaku ular saat memanjat. Perilaku memanjat yang baru didokumentasikan itu terlihat sangat baru dan dinamakan peneliti sebagai penggerak laso.
Dilansir Science Alert (Selasa (12/1/2021) dan dipublikasikan di jurnal Current Biology, perilaku memanjat ular yang baru tersebut dinamai para ilmuwan sebagai 'penggerak laso' saat melakukan penelitian di proyek konservasi di Guam. Karena ular itu memanjat tiang dengan mengikatkan tubuhnya di struktur silinder, mencengkeramnya erat-erat seperti tali melingkar dari tubuh ke ekor. (Baca: Geger, Warga Bekasi Temukan 20 Telur Ular Cobra)
"Selama hampir 100 tahun, semua gerakan ular secara tradisional dikategorikan menjadi empat, bujursangkar, undulasi lateral, menyamping, dan konsentina. Ini menjadi hal yang baru bagi kami," kata tim peneliti yang dipimpin oleh ahli biologi konservasi Julie Savidge dari Colorado State University menjelaskan dalam makalah baru. Jenis lain dari gerakan ular, mendorong-geser, bisa dilakukan ular pada permukaan datar.
Cara ular bergerak laso ini sangat berbeda dengan semua bentuk gerakan ular yang dikenali. Penemuan ini dilakukan selama proyek konservasi di Guam, di mana ular pohon coklat - spesies invasif yang secara tidak sengaja dimasukkan ke dalam wilayah pulau AS di pertengahan abad ke-20 - telah menghancurkan populasi burung lokal. (Baca juga: Terkubur 20.000 Tahun, Bangkai Badak Berbulu Ditemukan di Siberia)
Saat meninjau rekaman video dari struktur penyekat logam eksperimental - yang dirancang untuk melindungi burung dengan mencegah ular mencapai kotak burung yang terlindung, tim melihat sesuatu yang unik.
"Kami telah menonton sekitar empat jam video dan kemudian tiba-tiba, kami melihat ular ini membentuk sesuatu yang tampak seperti laso di sekitar silinder dan menggoyangkan tubuhnya," jelas peneliti pengobatan hutan belantara Thomas Seibert.
Sekarang, para peneliti telah mengetahui cara ular memanjat pohon terbaru. Para peneliti berharap bisa merancang penghalang baru agar ular tidak bisa memanjat. Langkah ini dilakukan para peneliti untuk melindungi populasi burung yang menurun drastis di Guam. "Sebagian besar burung hutan asli pergi ke Guam," kata Savidge. (Baca juga: Garis Keturunan Anjing Berasal dari Zaman Es)
Para peneliti berharap, apa yang mereka teliti ini bisa membantu memulihkan populasi burung jalak dan burung langka lainnya. "Kami akan membuat penyekat yang tidak bisa dikalahkan oleh ular. Ini masih menjadi masalah yang cukup kompleks."
Dilansir Science Alert (Selasa (12/1/2021) dan dipublikasikan di jurnal Current Biology, perilaku memanjat ular yang baru tersebut dinamai para ilmuwan sebagai 'penggerak laso' saat melakukan penelitian di proyek konservasi di Guam. Karena ular itu memanjat tiang dengan mengikatkan tubuhnya di struktur silinder, mencengkeramnya erat-erat seperti tali melingkar dari tubuh ke ekor. (Baca: Geger, Warga Bekasi Temukan 20 Telur Ular Cobra)
"Selama hampir 100 tahun, semua gerakan ular secara tradisional dikategorikan menjadi empat, bujursangkar, undulasi lateral, menyamping, dan konsentina. Ini menjadi hal yang baru bagi kami," kata tim peneliti yang dipimpin oleh ahli biologi konservasi Julie Savidge dari Colorado State University menjelaskan dalam makalah baru. Jenis lain dari gerakan ular, mendorong-geser, bisa dilakukan ular pada permukaan datar.
Cara ular bergerak laso ini sangat berbeda dengan semua bentuk gerakan ular yang dikenali. Penemuan ini dilakukan selama proyek konservasi di Guam, di mana ular pohon coklat - spesies invasif yang secara tidak sengaja dimasukkan ke dalam wilayah pulau AS di pertengahan abad ke-20 - telah menghancurkan populasi burung lokal. (Baca juga: Terkubur 20.000 Tahun, Bangkai Badak Berbulu Ditemukan di Siberia)
Saat meninjau rekaman video dari struktur penyekat logam eksperimental - yang dirancang untuk melindungi burung dengan mencegah ular mencapai kotak burung yang terlindung, tim melihat sesuatu yang unik.
"Kami telah menonton sekitar empat jam video dan kemudian tiba-tiba, kami melihat ular ini membentuk sesuatu yang tampak seperti laso di sekitar silinder dan menggoyangkan tubuhnya," jelas peneliti pengobatan hutan belantara Thomas Seibert.
Sekarang, para peneliti telah mengetahui cara ular memanjat pohon terbaru. Para peneliti berharap bisa merancang penghalang baru agar ular tidak bisa memanjat. Langkah ini dilakukan para peneliti untuk melindungi populasi burung yang menurun drastis di Guam. "Sebagian besar burung hutan asli pergi ke Guam," kata Savidge. (Baca juga: Garis Keturunan Anjing Berasal dari Zaman Es)
Para peneliti berharap, apa yang mereka teliti ini bisa membantu memulihkan populasi burung jalak dan burung langka lainnya. "Kami akan membuat penyekat yang tidak bisa dikalahkan oleh ular. Ini masih menjadi masalah yang cukup kompleks."
(ysw)
tulis komentar anda