Astronom Mendeteksi Quasar Terjauh Berjarak 13 Miliar Tahun Cahaya
Rabu, 13 Januari 2021 - 10:31 WIB
JAKARTA - Tim peneliti yang dipimpin oleh University of Arizona mendeteksi galaksi yang berjarak 13 miliar tahun cahaya. Penemuan ini memecahkan rekor penemun galaksi sebelumnya yag hanya berjarak 1,6 miliar tahun cahaya.
Dilansir Science Alert, quasar yang baru ditemukan itu diberi nama J0313-1806, yang jaraknya lebih dari 13 miliar tahun cahaya dari Bumi. Quasar ini sangat menakjubkan, sepenuhnya terbentuk dengan lubang hitam supermasif yang sangat besar di tengahnya. Dari lubang hitam itu keluar bintang-bintang yang baru lahir dengan kecepatan tinggi - hanya 670 juta tahun setelah Big Bang. (Baca: Ilmuwan Temukan Galaksi Terjauh di Alam Semesta, Ini Penampakannya)
"Ini adalah bukti paling awal tentang bagaimana lubang hitam supermasif memengaruhi galaksi induknya di sekitarnya. Dari pengamatan galaksi yang lebih jauh, kami belum pernah melihatnya terjadi begitu awal di alam semesta," kata astronom Feige Wang dari Steward Observatory UArizona.
Quasar merupakan inti galaksi aktif dengan materi akresi lubang hitam supermasif dengan kecepatan sedemikian rupa sehingga panas yang dihasilkan berkobar di seluruh alam semesta. Inti J0313-1806 adalah bertambahnya material dengan kecepatan 25 kali massa matahari setahun. Dari beberapa teleskop terkuat hanya mendeteksi sebagai titik inframerah.
Kemudian teleskop Atacama Large Millimeter / submillimeter Array (ALMA) di Chili digunakan untuk mempelajarinya secara lebih detail. Bersama-sama, pengamatan ini mengungkapkan quasar terjauh, mengalahkan pemegang rekor sebelumnya, J1342 + 0928, dengan jarak 20 juta tahun cahaya. (Baca juga: Terkubur 20.000 Tahun Bangkai Badak Berbulu Ditemukan di Siberia)
J1342 + 0928, diidentifikasi pada 690 juta tahun setelah Big Bang dengan lubang hitam supermasif yang memiliki 800 juta massa matahari. "Ini memberi tahu bahwa asal lubang hitam ini pasti terbentuk oleh mekanisme yang berbeda," kata astronom Xiaohui Fan dari Departemen Astronomi Universitas Arizona.
Ada alasan lain J0313-1806 menjadi objek yang menarik. Ada tingkat pembentukan bintangnya, sekitar 200 massa matahari setahun. Ini adalah tahap yang intens dalam kehidupan galaksi; pada laju pembentukan bintang yang begitu tinggi sebelum semua materi pembentuk bintang habis.
"Kami pikir lubang hitam supermasif itu adalah alasan mengapa banyak galaksi besar berhenti membentuk bintang di beberapa titik. Kuasar ini adalah bukti paling awal bahwa pendinginan mungkin telah terjadi pada masa-masa yang sangat awal," kata Fan.
Fan mengatakan, dengan lubang hitam yang begitu masif akan menyedot semua yang ada di dektanya hingga tak tersisa. Kondisi itu membuat perlahan cahaya yang ada akan meredup. Namun berbeda dengan J0313-1806 yang baru ditemukan ini. (Baca juga: Hancur, Pesawat Luar Angkasa Hanya Bisa Bertahan Dua Jam di Planet Venus)
Penemuan ini diharapkan bisa membantu astronom mengumpulkan misteri bagaimana alam semesta ini terbentuk. "Pengamatan di masa depan, dapat memungkinkan untuk meneliti quasar secara lebih rinci. Dan itu akan memberi kita pemahaman yang jauh lebih baik tentang tahap evolusinya," katanya.
Dilansir Science Alert, quasar yang baru ditemukan itu diberi nama J0313-1806, yang jaraknya lebih dari 13 miliar tahun cahaya dari Bumi. Quasar ini sangat menakjubkan, sepenuhnya terbentuk dengan lubang hitam supermasif yang sangat besar di tengahnya. Dari lubang hitam itu keluar bintang-bintang yang baru lahir dengan kecepatan tinggi - hanya 670 juta tahun setelah Big Bang. (Baca: Ilmuwan Temukan Galaksi Terjauh di Alam Semesta, Ini Penampakannya)
"Ini adalah bukti paling awal tentang bagaimana lubang hitam supermasif memengaruhi galaksi induknya di sekitarnya. Dari pengamatan galaksi yang lebih jauh, kami belum pernah melihatnya terjadi begitu awal di alam semesta," kata astronom Feige Wang dari Steward Observatory UArizona.
Quasar merupakan inti galaksi aktif dengan materi akresi lubang hitam supermasif dengan kecepatan sedemikian rupa sehingga panas yang dihasilkan berkobar di seluruh alam semesta. Inti J0313-1806 adalah bertambahnya material dengan kecepatan 25 kali massa matahari setahun. Dari beberapa teleskop terkuat hanya mendeteksi sebagai titik inframerah.
Kemudian teleskop Atacama Large Millimeter / submillimeter Array (ALMA) di Chili digunakan untuk mempelajarinya secara lebih detail. Bersama-sama, pengamatan ini mengungkapkan quasar terjauh, mengalahkan pemegang rekor sebelumnya, J1342 + 0928, dengan jarak 20 juta tahun cahaya. (Baca juga: Terkubur 20.000 Tahun Bangkai Badak Berbulu Ditemukan di Siberia)
J1342 + 0928, diidentifikasi pada 690 juta tahun setelah Big Bang dengan lubang hitam supermasif yang memiliki 800 juta massa matahari. "Ini memberi tahu bahwa asal lubang hitam ini pasti terbentuk oleh mekanisme yang berbeda," kata astronom Xiaohui Fan dari Departemen Astronomi Universitas Arizona.
Ada alasan lain J0313-1806 menjadi objek yang menarik. Ada tingkat pembentukan bintangnya, sekitar 200 massa matahari setahun. Ini adalah tahap yang intens dalam kehidupan galaksi; pada laju pembentukan bintang yang begitu tinggi sebelum semua materi pembentuk bintang habis.
"Kami pikir lubang hitam supermasif itu adalah alasan mengapa banyak galaksi besar berhenti membentuk bintang di beberapa titik. Kuasar ini adalah bukti paling awal bahwa pendinginan mungkin telah terjadi pada masa-masa yang sangat awal," kata Fan.
Fan mengatakan, dengan lubang hitam yang begitu masif akan menyedot semua yang ada di dektanya hingga tak tersisa. Kondisi itu membuat perlahan cahaya yang ada akan meredup. Namun berbeda dengan J0313-1806 yang baru ditemukan ini. (Baca juga: Hancur, Pesawat Luar Angkasa Hanya Bisa Bertahan Dua Jam di Planet Venus)
Penemuan ini diharapkan bisa membantu astronom mengumpulkan misteri bagaimana alam semesta ini terbentuk. "Pengamatan di masa depan, dapat memungkinkan untuk meneliti quasar secara lebih rinci. Dan itu akan memberi kita pemahaman yang jauh lebih baik tentang tahap evolusinya," katanya.
(ysw)
tulis komentar anda