Panduan Cepat Bagaimana Vaksin COVID-19 Digunakan dan Cara Kerjanya

Rabu, 13 Januari 2021 - 23:49 WIB
Sinopharm, Grup Farmasi Nasional China milik negara, dan Institut Produk Biologi Beijing mengembangkan vaksin dari virus Corona yang tidak aktif, yang berarti versi modifikasi dari SARS-CoV-2 yang tidak dapat mereplikasi. Pada akhir Desember, Sinopharm mengumumkan bahwa vaksin, yang disebut BBIBP-CorV, lebih dari 79% efektif, menurut data awal dari uji klinis tahap akhir -perusahaan belum mempublikasikan data tersebut.

Pada musim panas 2020, China memberikan otorisasi kepada Sinopharm untuk memvaksinasi pekerja konstruksi, diplomat, dan pelajar dengan salah satu dari dua kandidat vaksin COVID-19, termasuk BBIBP-CorV, tulis Live Science. Hampir 1 juta orang telah menerima vaksin hingga November, menurut perusahaan.

Uni Emirat Arab mengizinkan BBIBP-CorV untuk penggunaan darurat pada bulan September dan kemudian sepenuhnya menyetujui vaksin tersebut pada bulan Desember. Bahrain dan China juga sepenuhnya menyetujui vaksin pada bulan Desember, dan Mesir mengesahkannya untuk penggunaan darurat pada Januari 2021. Vaksin diberikan dalam dua dosis dengan selang waktu tiga minggu.

Sinopharm (Institut Produk Biologi Wuhan)

Kandidat vaksin kedua Sinopharm, yang dikembangkan oleh Institut Produk Biologi Wuhan, juga menggunakan virus Corona yang tidak aktif sebagai basisnya. Vaksin tersebut telah diizinkan untuk penggunaan darurat di China dan UAE, tetapi sedikit yang diketahui tentang kemanjurannya.

CanSino

CanSino Biologics, bekerja sama dengan Institut Bioteknologi Beijing, mengembangkan vaksin COVID-19 menggunakan adenovirus yang dilemahkan, tapi yang secara alami menginfeksi manusia, bukan simpanse. Uji klinis tahap akhir dengan vaksin masih berlangsung, dan kemanjurannya belum diketahui. Suntikan diberikan dalam dosis tunggal.

Pada Juni 2020, vaksin CanSino diberikan persetujuan untuk digunakan oleh militer China, menurut Reuters. Baca juga: Siap-siap Ya Pak Arief, Bu Airin, dan Pak Zaki, Besok Giliran Disuntik Vaksin Covid-19

Sinovac

Perusahaan China Sinovac Biotech mengembangkan vaksin dari versi SARS-CoV-2 yang tidak aktif. Vaksin, yang disebut CoronaVac, diberikan dalam dua dosis dengan selang waktu 14 hari, menurut Live Science. China mengesahkan vaksin untuk penggunaan darurat pada Juli 2020.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More