Matahari Ini akan Tersedot ke Lubang Hitam yang Dekat dengan Bumi, Nasib Manusia?

Sabtu, 27 Februari 2021 - 08:31 WIB
Betelgeuse dicitrakan dalam sinar ultraviolet oleh Teleskop Luar Angkasa Hubble. Foto/Andrea Dupree (Harvard-Smithsonian CfA), Ronald Gilliland (STScI), NASA dan ESA
JAKARTA - Betelgeuse , bintang atau 'Matahari' raksasa diprediksi akan runtuh tersedot ke dalam lubang hitam (Bintang Neutron). Lubang hitam ini mempunyai jarak paling dekat ke Bumi yakni 725 tahun cahaya jauhnya.

Tanda-tanda itu terlihat dengan penurunan kecerahan yang sangat drastis yang belum pernah terjadi sebelumnya di awal 2020. Kondisi itu mendorong spekulasi bahwa "denyutan" itu mungkin merupakan pendahuluan yang mengerikan terhadap suatu planet.

Daily Galaxy menyebutkan, sebuah studi baru oleh tim ilmuwan internasional menyimpulkan, bintang tersebut berada dalam fase pembakaran helium inti awal -lebih dari 100.000 tahun sebelum peristiwa supernova- dan memiliki massa, serta radius yang lebih kecil -dan lebih dekat ke Bumi- daripada yang diperkirakan sebelumnya. Jika benda merah terang ini menggantikan Matahari di pusat tata surya kita, maka permukaan luarnya akan melampaui orbit Jupiter.

Peredupan Disebabkan Debu Awan?

Para peneliti, lapor Institut Kavli untuk Fisika dan Matematika Alam Semesta (Kavli IPMU), juga menunjukkan variasi kecerahan yang lebih kecil dari Betelgeuse telah didorong oleh denyut bintang, dan menyarankan bahwa peristiwa peredupan besar baru-baru ini melibatkan debu awan.





Foto/Daily Galaxy



Tim yang dipimpin oleh Meridith Joyce dari Australian National University (ANU) menganalisis variasi kecerahan Betelgeuse (Gambar 2) dengan menggunakan pemodelan evolusioner, hidrodinamik, dan seismik. Mereka mencapai ide yang lebih jelas daripada sebelumnya bahwa Betelgeuse saat ini membakar helium di intinya.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More